Teza Sumendra dan Persembahan Untuk Para ‘Robot’ Abad 21

Kembail ke karya terbaru milik Teza Sumendra, lagu ini sebenarnya bercerita bahwa setiap orang sejatinya memiliki mimpi yang berbeda. Tidak berkaitan seluruhnya dengan ocehan saya yang tertulis di atas dan pada penutup paragraf artikel ini. Single ‘WKNDCRUISIN” mengkisahkan kebanyakan orang yang mendambakan kehidupan yang lebih baik lagi, persahabatan tanpa pamrih, kekasih setia nan sempurna dalam pelukan setiap saat, uang yang tak ada habisnya untuk berfoya-foya, hingga gegap gempita sebuah pesta saat menyambut senja kala matahari terbenam. Semua yang terbaik, sempurna, ideal dan absolut untuk menggambarkannya.

Namun kenyataan kadang berkata lain, tidak seirama dengan kehendak hati.  Setiap orang memiliki proses dengan jalan hidup yang berbeda. Naik turunnya kehidupan, bagaikan roda. Kadang di bawah, kadang di atas. Tidak ada yang kekal, tetap tidak ada yang tak mungkin untuk diraih. Selagi pikiran, usaha, keyakinan, dan kerja keras berjalan beriringan. Men Sana In Corpore Sano, kutipan latin dari sebuah pepatah bijak mengatakan,”Di Dalam Tubuh yang Sehat, Terdapat Jiwa yang Kuat”. Beruntunglah bagi mereka yang harus tertatih-tatih terlebih dahulu kala menorehkan ‘kehidupan ideal’ dari titik nol. Hingga ia sadar betul makna kehidupan sebenarnya, dan menurut Teza Sumendra sendiri,” lebih baik tetap melakukan apa yang terbaik untuk kita masing-masing. Karena pada akhirnya, apakah “kebaikan” seperti itu yang kita inginkan dalam hidup ini?,”  setuju dengan ungkapan Teza, bahwa segala daya dan upaya telah dilakukan setiap kali dalam rutinitas, apakah benar hal itu menjadi tujuan dari arti kehidupan?

Hal ini menjadi pertanyaan yang terus berulang, dan single ini seakan memiliki pesan bermakna ganda tentang hal itu. Bagaimana pun juga  sebuah karya seni yang ‘sempurna’ di mata penulis, adalah karya implisit. Tidak terduga. Bersembunyi. Meski secara gamblang dimuat  dalam siaran pers, maksud arti sebenarnya dari single “WKNDCRUISIN”.