Teza Sumendra dan Persembahan Untuk Para ‘Robot’ Abad 21

Teza Sumendra dan Persembahan Untuk Para ‘Robot’ Abad 21

Saya teringat lirik pada bagian awal dan reff di bagian akhir lagu milik grup alterntif rock asal Inggris, Placebo berjudul “Slave To The Wage”, yang ditulis oleh Brian Molko / Stefan Olsdal/ Stevan Hewitt/ Scott Kanberg/ Stephen Joseph Malkmus, “Run away from all you boredom, run away from all your whoredom and wave. Your Worries, and cares, goodbye. All it takes is one decision. A lot of guts, a little vision to wave. Your Worries, and cares, goodbye. Langsung kebagian akhir reff yang berbunyi, It’s a maze for rats to try. It’s a race, a race for rats to die. It’s a race, a race for rats to die. Burn away, Run Away.”

Di lagu tersebut Brian Molko dengan lantang berujar bahwa ini semua (pekerjaan, popularitas dst) hanya lingkaran labirin untuk tikus untuk berlomba hingga mati. Analogi tikus disini adalah kita sebagai manusia pekerja berlomba dan berakhir dengan mati karena hal itu. Selain hipotesis deskriptif lain mengatakan bahwa, lagu tersebut tentang hidup, dan bagaimana lingkaran labirin adalah tempat para tikus (manusia) untuk berusaha, selain sebagain ajang lomba agar para tikus tetap mati. Jika direpresentasikan ke dalam arti hidup yang ideal adalah sebuah perlombaaan meski di akhir tetap menuju kematian. Jadi hal terbaik yang ideal dilakukan setiap manusia adalah bersenang-senang (run awal from all your boredom). Sedangkan whoredom, adalah tentang menjual dirimu sendiri (dengan cara bekerja) dan perasaan teralienisasi akibat kamu tidak bekerja, pengangguran tidak ada pencapaian apapun dalam hidup. Sebuah beban.

Video musik dari single “Slave To The Wage” yang tersemat dalam album Black Market Music (2000), yang digambarkan dengan baik secara visual oleh Placebo. Terlihat sosok perempuan yang meninggalkan kantor dengan menggunakan roket.

Tidak ada sesuatu hal yang kebetulan, tetapi itu terjadi. Saat memulai menulis tentang single terbaru Teza ini, saya putar lagunya yang terlampir bersama siaran pers. Bosan mendengarkan, saya buka aplikasi AIMP3 di laptop, dan tiba-tiba lagu Placebo berjudul “Special Needs” berkumandang dilanjutkan “Slave To The Wage”. Beberapa minggu ke belakang saya sedikit bernostalgia dengan band-band indies tanah Britania, dan ternyata karya milik Placebo berkorelasi dengan rilisan Teza Sumendra ini.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner