Tentang

Tentang "24 Years Into Kaliyuga" dari Mata Addy Gembel

Berkaitan dengan konser Limunas waktu itu, persiapan apa saja sebelum menggelar konser?

Yang pasti menyiapkan setlist lagu, karena kami punya drummer baru dan hanya terlibat dalam album Kaliyuga. Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya hanya beberapa lagu yang disertakan dari album-album terdahulu. Selebihnya sih standar, latihan dan menyesuaikan durasi. Kami tampil selama satu setengah jam jadi kami perlu menyesuaikan dengan jumlah lagu yang harus dibawakan.


Addy Gembel | Foto: Fatur Rahman Suryadi

Ceritakan tentang kolaborasi dengan Abah Andris dan Rifki13?

Mereka berdua pernah menjadi drummer Forgotten. Abah Andris terlibat di album Tuhan Telah Mati, Tiga Angka Enam, dan Obsesi Mati, sementara Rifki terlibat di album Laras Perlaya. Saat konser kemarin, Abah membawakan dua lagu, satu diambil dari album Tiga Angka Enam dan satu lagi diambil dari album Tuhan Telah Mati. Rifki membawakan dua lagu yang ada di album Laras Perlaya.

Tanggapan untuk acara kolektif seperti Limunas?

Limunas sudah berjalan 12 tahun, dan artinya mereka bisa bertahan dengan segala keterbatasan akan banyak hal. Mungkin, yang membuat acara ini bisa bertahan adalah semangatnya untuk bertahan dengan konsep kolektifnya. Ini jadi satu hal yang menjadi kebanggaan bagi Forgotten yang terpilih untuk bisa manggung di acara Limunas yang ke 12.

Untuk konser Forgottennya sendiri seperti apa?

Konsernya seru, dalam arti kami sudah lama tidak main di tempat kecil dan terbiasa main di acara festival-festival besar dengan puluhan band, ribuan penonton. Dengan konser Limunas kemarin jadi serasa flashback ke awal-awal karir Forgotten, yang terbiasa konser di tempat kecil dengan suasana yang intim. Menariknya, yang datang mayoritas orang-orang yang memang kami kenal. Mereka yang datang memang benar-benar ingin menonton dan yang tahu banget karya kami. Hal itu jadi memberi kesan tersendiri buat Forgotten.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner