SOUND OF KRETEK FESTIVAL Sukses Digelar! Esensi Kretek dan Musik Elektronik Tersajik Apik

SOUND OF KRETEK FESTIVAL Sukses Digelar! Esensi Kretek dan Musik Elektronik Tersajik Apik

Sumber Foto : Rafli F, Tantri

Gelaran SOUND OF KRETEK FESTIVAL ini tentunya menjadi acara yang sukses dalam melestarikan dan mengenalkan budaya Kretek, khususnya bagi pada generasi muda

Banyak cara yang bisa dilakukan dalam rangka melestarikan budaya Indonesia, salah satunya adalah dengan menggelar sebuah acara bertema budaya itu sendiri. Namun tak sedikit pula acara-acara yang bertemakan budaya yang dikemas secara konservatif, atau tidak relate dengan perkembangan zaman, yang akhirnya terkesan monoton. Oleh karena itu DCDC menggelar sebuah sajian budaya yang dikemas dengan suguhan musik elektronik sebagai bagian dari tren masa kini dalam gelaran “SOUND OF KRETEK FESTIVAL”.

Gelaran yang dihelat pada 2 September 2023 kemarin ini mengangkat tema Kretek, di mana Kretek adalah salah satu bagian dari warisan budaya tak benda dan juga salah satu Anugerah Alam Indonesia. Berlokasi di Lapangan Saparua, Bandung, acara ini dimulai pada sore hari dengan banyak suguhan kreasi seputar Kretek, seperti area pameran foto, area pameran bahan-bahan kretek, area Kreasi Linting, stage Cengkeh Matang Pohon, dan Stage Tembakau Gunung. Menariknya, area Kreasi Linting menyatu dengan stage Cengkeh Matang Pohon, di mana penonton bisa menyaksikan sajian musik elektronik sembari melihat para pelinting membuat Kretek.

Di awal open gate, para pengunjung berbondong-bondong datang ke area Kreasi Linting, di mana pengunjung dapat langsung merasakan bagaimana cara melinting Kretek yang dipandu langsung oleh para pelinting yang langsung didatangkan dari Kota Kudus, sebagai tempat kelahiran Kretek. Dan benar saja, para pengunjung sangat antusias dalam melinting Kretek, yang di sisi lain juga mendapat pemahaman baru tentang Kretek. Selain itu, area pameran bahan-bahan kretek yang berisi 12 jenis tumbuhan rempah, juga area pameran foto yang berisi foto-foto seputar kretek ramai dikunjungi penonton.

 

Barulah Ayushi dan Eddi Brokoli sebagai pemandu acara membuka gelaran ini, yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari DJ Ronin Bass X Conrad Good Vibration & Sista Nath di stage Cengkeh Matang Pohon. Tentunya ini menjadi sajian menarik. Terlebih musik yang disajikan mereka bernuansa Jamaican Sound, menjadikan sore terasa lebih enjoy. Setelah itu, giliran Tuan Tigabelas X Indra Domdom yang menghangatkan suasana dengan sajian Rap khas dari Tuan Tigabelas, yang disambut riuh oleh para penonton.

 

Seperti biasa, di sela-sela acara selalu ada aktivasi yang melibatkan Coklatfriends. Diantaranya ada sesi lelang t-shirt spesial yang diisi tanda tangan dari para penampil yang hadir di acara ini. Sesi lelang ini tentunya menjadi ajang adu gengsi antar Coklatfriends dalam pelelangan baju tersebut. Selain itu ada juga sesi games tangkap rokok yang juga diikuti secara antusias oleh Coklatfriends yang hadir. Acara sore hari kemudian ditutup oleh break adzan Maghrib.

Selepas Maghrib, acara dilanjutkan dengan sharing session dalam “KRETEK TALK” bersama Puthut EA dan Eko Susanto. Dalam sesi ini Puthut dan Eko banyak menjelaskan tentang perjalanan Kretek, mulai dari sejarah, jenis, eksistensi dan lainnya. Tentunya ini menjadi pemahaman baru bagi setiap pengunjung yang hadir. Terlebih foto-foto Kretek hasil jepretan Eko Susanto juga dipajang dalam area pameran foto, yang turut menambah edukasi baru seputar Kretek. Setelah itu, Bottlesmoker melanjutkan acara dengan menyuguhkan segala bebunyian eksperimental di stage Cengkeh Matang Pohon sebagai pemanasan menuju penampilan di stage utama, dan diakhiri oleh break adzan Isya.

 

Beralih ke stage Tembakau Gunung, Bottlesmoker X Yacko menjadi pembuka malam yang intim dengan sajian musik Rap dari Yacko disertai iringan musik ‘nanas’ dari Bottlesmoker. Kerumunan semakin rapat. Tatanan lampu yang meriah dengan segala warna tersaji ciamik manjakan mata. Ketukan musik juga menghentak lantai dansa yang hadir dari Bottlesmoker X Yacko. Tak cukup sampai di situ, ALFY REV juga turut memeriahkan malam yang dibuka dengan sajian musik nasional dan daerah dalam “Wonderland Indonesia”. Yang menjadi pembeda, di sini ALFY REV tampil tak hanya menggunakan DJ Controller saja, tetapi ia juga tampil dengan gitarnya yang memperkaya isian musik.

Di sela-sela transisi penampilan, dilangsungkan pula games linting yang pesertanya diambil dari hasil kurasi para pengunjung yang sore hari mencoba sensasi melinting. Acara ini tentunya menjadi sangat seru. Terlebih hadiah bagi para pemenang mencapai lima juta rupiah. Sorak-sorai tercipta dari para pengunjung yang semakin memanaskan perlombaan linting ini. Penilaian games ini sendiri langsung dilakukan oleh expert dalam bidang Kretek.

 

Setelah itu kemudian masuk ke puncak acara, di mana Dipha Barus berperan sebagai pemandu lantai dansa. Kerumunan semakin menjadi. Menikmati segala isian musik yang disajikan oleh DIpha. Sajian lighting dan visual pada videotron tersaji meriah menjadikan SOUND OF KRETEK FESTIVAL sebagai ruang party sesungguhnya. Gemuruh dari nyanyian para penonton menggelegar ketika Dipha memainkan musik All in Genre – lagu-lagu dari ragam genre yang disajikan dengan irisan musik elektronik – dan sekaligus menutup acara ini.

Gelaran SOUND OF KRETEK FESTIVAL ini tentunya menjadi acara yang sukses dalam melestarikan dan mengenalkan budaya Kretek, khususnya bagi pada generasi muda. Dan juga sajian musik elektronik yang membahana yang hanya bisa diungkapkan dalam satu kata, PECAH! Semoga gelaran ini bisa diselenggarakan lagi guna menyebarluaskan eksistensi dari esensi Kretek itu sendiri.

BACA JUGA - Syahdu nan Bahagia di Gelaran Hearing Session “Memadu Rindu” dari Mustache and Beard

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner