Song Review: Karena Sejatinya Cinta dan Rindu Adalah Doa

"Sediakala", single teranyar dari Dialog Dini Hari yang menuntun kita pada perubahan pola berpikir tentang bagaimana cara mengolah rasa.

Karya-karya dari trio folk asal kota dewata Bali ini selalu saja bisa meresap di hati, dan mengendap menjadi rasa. Rasa yang bisa dikembangkan menjadi berbagai hal yang pasti akan ada relevansinya pada semua nilai kehidupan yang kita alami. Selalu saja ada poin yang bisa kita petik dari gubahan-gubahan lirik dari band satu ini.

“Sediakala”, single yang baru dirilis dalam format video lyric pada tanggal 19 februari kemarin lewat kanal Youtube ini, berhasil menyedot perhatian publik. Terbukti belum genap sehari saja paska single ini dirilis, view nya sudah berhasil mendekati angka 2000. Dialog Dini Hari memang mempunyai daya pikat lebih, yang mungkin tidak dimiliki band lain. Kekuatan pada lirik-liriknya yang puitis dan komposisi musiknya yang syahdu, menjadi pemicu jika karya-karyanya memang sangat ditunggu oleh penggemarnya.

Di single terbarunya ini Dialog Dini Hari yang digawangi oleh Deny Surya, Dadang Pranoto, dan Zio, mencoba menyampaikan pesan yang sangat penting untuk kita resapi dan hayati. Pesan bahwa setiap rasa rindu yang datang, karena disebabkan perpisahan itu janganlah hanya menjadi rasa rindu saja. Kita harus bisa memanifestasikan rasa itu menjadi sesuatu yang luas, hingga bisa mendatangkan “ketidak tegaan” alam semesta untuk kembali mendatangkan sesuatu yang kita rindukan itu, agar kerap datang menghampiri kita dalam bentuk apapun, dan pada dimensi mana saja.

Sepi dan rindu janganlah jadi alasan untuk kita mengubah sikap kita, untuk tetap setia pada konsistensi memohon kemurahan hati pada semesta. Agar rindu kita bisa menjadi doa, dan kemegahan cinta dalam diri kita tetap terjaga. Karena hanya kemegahan itu lah yang menjadi “alat” kita tetap bisa bertahan dalam gempuran-gempuran masalah dalam hidup.

Sumber foto : Official Facebook Dialog Dini Hari