SNOTR 2018 : Meleburnya Perbedaan Dalam Bak Kebersamaan di Kota Purwakarta

Energi yang meletup-letup tak luput ditonjolkan di titik awal SNOTR 2018 kemarin, sekaligus menjadi kenangan di detik-detik hari kemenangan.

Seluruh umat muslim didunia merayakan hari kemenangan Idul Fitri dengan suka cita. Melangkahkan kaki untuk bertemu dan berkumpul dengan sanak keluarga, dan memohon ampun untuk menjadi putih di kemudian hari. Namun, sebelum hari besar itu tiba, Kota Purwakarta punya sebuah kenangan lewat tajuk SNOTR (Sahur Nikmat On The Road) yang telah berhasil dihelatkan kembali pada tahun ini, yang berhasil meleburkan setiap perbedaan menjadi suatu keberkahan dalam kebersamaan. 

Masih dalam nuansa bulan Ramadhan, SNOTR kembali memunculkan jati dirinya yang kali ini memilih lokasi Lapangan Purnawarman sebagai tandemnya. Berbeda dari sebelumnya, SNOTR kali ini menampilkan keberagaman dari sisi hiburan seperti musisi, aktivasi kegiatan seperti games, bazaar, dan lainnya seakan menjadi magnet tersendiri bagi warga Kota Purwakarta untuk menghadiri tajuk ini serta ingin merasakan atmosfer kebersamaan selama keberlangsungannya. 

Alhasil, percikannya pun mulai diperlihatkan oleh Eddie Brokoli dan Ayushi yang membuka acara pada pukul 15.00 WIB. Walau memang hanya sedikit dari antusiasme pengunjung yang berdatangan, tapi satu persatu bahkan segerombolan dari mereka mulai memasuki area venue. Terlebih saat kegiatan pertama dilakukan oleh rombongan yang terdiri dari beberapa musisi, yaitu Social Investment yang mengunjungi sebuah masjid bernama Al-Muqarommah dengan memberikan sedikit sumbangsih dan melakukan gotong-royong disekitarnya. Dan kembalinya ke area venue langsung disambut oleh penampilan empat gitaris handal yang berkamuflase oleh sebuah Coaching Clinic bernama AGC Music School (Agung Guitar Courses). Mereka adalah Agung (Burgerkill), Balum (Alone At Last), Hinhin ‘Akew’ (Nectura), dan Gangan (Forgotten).