Rocka Rockie Terbaik 2023 Versi DCDC

Rocka Rockie Terbaik 2023 Versi DCDC

Sebagai ajang apresiasi lanjutan, Tim Redaksi DCDC kemudian mengkurasi ulang dari 12 band tersebut untuk masuk dalam list Rocka Rockie Terbaik selama 2023 ini. Oleh karena itu, Simak daftar Rocka Rockie Terbaik 2023 berikut ini!

Portal kreativitas berkarya para pelaku musik sepanjang tahun 2023 ini memang sangat terbuka lebar, yang ditandai dengan banyak bermunculan band anyar yang membawa warna menarik di setiap rilisannya. Sebagai wadah apresiasi, DCDC selalu memberikan atensi lebih terhadap band-band baru tersebut, lewat rubrik Rocka Rockie yang selalu diperbaharui setiap bulannya. Tahun 2023 ini pola kreasi yang disuguhkan oleh para pendatang baru memang bukan main, dan rasanya kualitas yang saling beradu satu sama lain menjadi satu debat argumen di dalam Tim Redaksi DCDC dalam mengkurasi band/musisi yang patut dibahas dalam rubrik Rocka Rockie.

12 bulan sudah dilalui yang artinya terdapat 12 band anyar yang pernah dibahas di dalam rubrik Rocka Rockie. Tentunya setiap band yang dibahas di rubrik ini memiliki warna musik yang berbeda-beda, dan pastinya memiliki karakter unik di setiap materinya. Sebagai ajang apresiasi lanjutan, Tim Redaksi DCDC kemudian mengkurasi ulang dari 12 band tersebut untuk masuk dalam list Rocka Rockie Terbaik selama 2023 ini. Oleh karena itu, Simak daftar Rocka Rockie Terbaik 2023 berikut ini!

 

Sindikat Sisa Semalam

Di awal tahun 2023 ini, Sindikat Sisa Semalam dengan rilisannya, “Sebik Dilom Hati” masuk ke meja redaksi DCDC, dan secara spontan menarik perhatian kami. Lagu tersebut hadir sebagai menu pembuka mereka dalam memulai perjalanannya di industri musik Indonesia. Usut punya usut ternyata lagu tersebut adalah lagu dari seorang musisi Folk legend asal Lampung, Bapak Syaiful Anwar (alm) yang kemudian mereka gubah menjadi epik nan ciamik.

Musik-musik yang dibawakan oleh Andi Armand, Andira dan Awan Abunadi sebagai punggawa Sindikat Sisa Semalam ini mengedepankan unsur Hip-Hop namun dipadukan dengan budaya Lampung, yang menjadikan band ini terasa unik dan fresh.

 

Muchlis In English

Muchlis in English sendiri adalah unit punk asal Bandung yang digawangi oleh Zaki Asshiddiq, Dechan Martawidjaja, dan Alvin Niesjah ini muncul dengan warna musik yang seru. Memulai perjalanan dengan merilis EP Nerdy Punk, kemudian dilanjutkan single “Menerka Jawaban dari Bayangan, Keabadian” dan yang terbaru sebuah single bertitel “Krait”, secara sound keseluruhan karya mereka lekat sekali dengan nuansa band Dead Kennedys dan dari segi tempo dan karakter vokal Minor Threat pun terdengar kentara.

Dari keseluruhan karyanya bisa disimpulkan bahwa Muchlis in English mampu bersenang-senang secara lepas dengan gayanya sendiri. Hal ini terlihat dari bagaimana mereka meramu musik, menulis lirik hingga pemilihan judul yang bisa dibilang ‘absurd’ namun akhirnya menjadi ciri khas bagi mereka. 

 

PATRAS

Band yang berbasis di Ibu Kota ini mengawali karir bermusiknya dengan membentuk band beraliran New Wave, KÅ«morebi dengan personil Chaska Hermawan (vokal/gitar), Wave (bass/vokal), Leana (key/vokal) dan Mahir Karim (drum) yang sudah menghasilkan beberapa karya. Barulah setelahnya, Chaska dan Mahir melebarkan hasrat bermusiknya dengan membentuk Patras, dan beralih menjadi Indie Rock, dibarengi juga dengan masuknya Raihan Soedewo pada posisi gitar dan Bradley Kustono sebagai penggebuk drum.

Hingga saat ini Patras sudah menelurkan banyak karya. Diantaranya single perdana “Allegory in My Mind”, lalu dilanjutkan EP Asking for Sometime, EP No Need to Serenade When You Look at Me, dan yang terbaru maxi-single “Longing” dan “Asphalt Garden”. Dari banyaknya karya yang sudah dirilis Patras, bukan hanya kuantitas saja yang tersaji, namun kualitas musik yang dihadirkan band ini patut diacungi jempol.

 

DEFODIO

Defodio sendiri adalah unit Rock yang terbentuk sebagai band organisasi di kampus Bina Nusantara, Jakarta tahun 2018, yang kemudian ‘kepalang tanggung’ dari apa yang sudah dibangun, mereka melanjutkan band ini ke ranah yang lebih luas. Mengawali perjalanan bermusik dengan merilis debut single bertajuk “Sanity”, band yang digawangi oleh Andy Fadhillah (vocal), Joseph Agustino (gitar), Rizki Fadhillah (bass) dan M Nazhir (drum) ini percaya diri tampil membawa warna Rock dengan nuansa yang lebih heavy, dirty dan groovy. 4 tahun setelah perilisan debut single “Sanity”, Defodio kemudian kembali meluncurkan single anyarnya dengan titel “Truth Slap”.

Membahas tentang isian musik dari karya-karya Defodio, nampaknya bukan hanya kata-kata saja ketika mereka mengatakan membawa unsur heavy, dirty dan groovy dalam musik Rock yang mereka usung. Pertama dari sound gitar terdistorsi dan sangar, dilengkapi dengan riff-riff yang sangar menjadi kuncian utama ketiga unsur tadi. Joseph memang piawai dalam memegang kendali gitar. Terlebih segela isiannya menjadi identitas yang kuat bagi Defodio.

 

Starrducc

Garis besar warna musik Starrducc sendiri adalah pop. Namun bila dirunut lagi, bebunyian yang dibawa oleh Tata (akustik gitar), Adjie (bass), Mirakei (vocal), Andreas (elektrik gitar) dan Daniel (drum) ini diwarnai alunan dreamy, lengkap dengan pola jangly dari gitar dan drum. Sejauh ini mereka sudah menelurkan dua buah EP yaitu Starrducc dan Starrducc II.

Memang semua keantikan yang dibawa oleh Starrducc tak lepas dari tangan kreatif Tata dan Adjie. Terlebih keduanya telah membuktikan kualitas merangkai kata semenjak album Banal Semakin Binal bersama The Jansen yang dipenuhi lirik ‘ajaib’. Dan keputusan yang sangat tepat memilih Mirakei sebagai vokalis, mengingat sebelumnya dalam lagu “Planetarium” ia mengisi vocal sebagai featuring dan sukses memberikan sentuhan warna baru bagi band dengan musik ‘tiga kunci’ itu.

BACA JUGA - 10 Album Pilihan DCDC 2023

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner