Ragam Ekspresi Tersaji dalam Consumed Magazine Release Party

Ragam Ekspresi Tersaji dalam Consumed Magazine Release Party

Sumber Foto : Agung Rainda

Semua suguhan musik dalam gelaran Consumed Magazine Release Party ini mampu merangkum banyak ekspresi. Dari Shoegaze, Hip-Hop, Alternative Rock, Post-Punk hingga Black Metal bersatu memenuhi ruang pesta

Geliat semangat dari ranah musik bawah tanah memang tidak akan pernah padam. Ragam pola kreasi yang tersaji di ranah ini kian hari kian berapi-api, yang ditandai dengan terciptanya banyak karya dan movement jempolan. Mulai dari rilisan-rilisan lagu, gigs-gigs yang menjalar di banyak titik, hingga aktivasi zine yang memorable di tengah gempuran digital. Mengamini poin kedua dan ketiga, salah satu media musik asal Bandung, Consumed, baru saja merilis sebuah majalah musik bertitel “Consumed Magazine #1”, dan disusul dengan release party pada 16 September 2023 lalu.

Di helat di IFI Bandung, gelaran release party ini menghadirkan lima band berbasis sidestream. Diantaranya Sunbath, Kid Vicious, Pure Wrath, Enola dan Leipzig. Di buka selepas Maghrib, Sunbath menjadi suguhan pembuka lewat bebunyian Alternative Rock yang dibawanya. Sajian yang menarik dari Sunbath ini mampu menyulut semangat, atau menjadi ajang pemanasan yang pas bagi para penonton yang hadir dalam ruangan yang tidak terlalu luas kemarin.

Setelah Sunbath kemudian giliran Kid Vicious yang mengambil alih juru musik di atas stage. Lengkap dengan DJ controller, Kid Vicious memanaskan area dengan musik Hip Hop-nya. Trio yang gila akan eksperimen, rima yang menusuk, juga beat straight to poin menjadi sajian ‘ajaib’ dalam gelaran ini.

Tak lama dari Kid Vicious tampil, bau aroma dupa menyebar memenuhi seisi ruangan. Seakan ada band Black Metal yang akan tampil. Namun ternyata, munculah gerombolan bahadur Post Punk pemuja Cadas Pangeran. Ya, the one and only, LEIPZIG! Dengan musiknya yang bangor tanpa kompromi, Leipzig mampu merubah gigs menjadi arena olahraga. Penuh keringat, gerak sana-sini, juga stage diving. Suguhan yang ekspresif. GILA.

Acara dilanjutkan dengan penampilan ENOLA. Sajian Shoegaze yang dihadirkan ENOLA nampaknya menjadi sesi tarik nafas setelah digempur kegilaan dari Leipzig. Bebunyian eksperimental yang mengawang-ngawang, berdengung, dan bahkan ‘syahdu’ menjadi intro yang khas dari band ini. Dan yang menjadikan ENOLA lebih spesial di gelaran ini adalah hadirnya Denisa mengisi warna vokal. Semakin mencekam. Juga tata lampu berwarna biru dan sedikit gelap menambah nuansa ‘deep’ dari lagu-lagu ENOLA.

Dan terakhir, Pure Wrath tampil sebagai penutup. Kali ini benar-benar Black Metal. Gemuruh distorsi meraung di tengah malam yang semakin pekat. Tak lupa, Pure Wrath membawa logo khasnya (seperti trisula) ke atas panggung dan mulai memanaskan gigs dengan raungannya. Kerumunan semakin menjadi lewat headbang, sedikit moshing, dan juga stage diving. Pure Wrath menjadi sajian penutup yang sempurna.

Semua suguhan musik dalam gelaran Consumed Magazine Release Party ini mampu merangkum banyak ekspresi. Dari Shoegaze, Hip-Hop, Alternative Rock, Post-Punk hingga Black Metal bersatu memenuhi ruang pesta.

 

 

Sedikit tentang majalah Consumed edisi pertama, perilisan majalah ini tentunya menjadi sebuah kabar menggembirakan. Di mana Consumed mencoba memberikan sebuah sajian informasi seputar musik dengan nuansa 20 tahun ke belakang – majalah musik dalam format fisik. Dan benar saja, impresi yang mencuat dari setiap pembacanya terdengar memuaskan. Nuansa ketika membaca majalah ini pun serasa berada pada tahun 90-2000an, yang dihadirkan langsung lewat bentuk fisik. Terlebih sekarang sajian informasi musik banyak beredar secara digital. Dan saya akui Consumed sukses dengan majalah edisi pertamanya ini. Semoga edisi-edisi selanjutnya dari Consumed Magazine dapat secepatnya beredar.

BACA JUGA - SOUND OF KRETEK FESTIVAL Sukses Digelar! Esensi Kretek dan Musik Elektronik Tersajik Apik

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner