Pop dan Folk yang Tidak Lagu Cinta Melulu

Pop dan Folk yang Tidak Lagu Cinta Melulu

Berawal dari kemuakan pada tren musik pop melayu yang sarat dengan lirik dan musik yang mendayu-dayu dan mendominasi hampir semua saluran hiburan terutama dunia musik di tanah air, muncul sebuah nama baru, yaitu Efek Rumah Kaca yang berbicara tentang hal lain yang terjadi di keseharian. Walaupun sebelumnya telah muncul Mocca dengan format musik pop-swing yang juga berhasil mencuri perhatian blantika musik pop tanah air yang saat itu didominasi oleh diva-diva pop yang ramai hilir mudik menjual sensasi pribadi di dunia tayangan gosip sebagai bagian dari membangun citra dan sensasi.

Sebetulnya yang membuat Mocca menjadi terkenal karena ada nilai kejujuran di karyanya. Lirik berbahasa Inggris dengan tema-tema ringan serta suguhan musik yang berani keluar dari tren. Sebagai pendatang baru di dunia kejam persaingan industri musik pop, Mocca seolah hadir menjadi pembunuh para raksasa diva di dunianya dengan makin membesarnya penggemar mereka. Tidak sedikit cukong industri musik yang melirik dan merayu agar rela mereka dieksploitasi, namun pada akhirnya titik nyaman lah yang membuat Mocca bertahan dengan jalan yang mereka lalui hingga saat ini. Jalan mandiri dan semangat kolektif tetap menjadi iman mereka.

Begitupun dengan Efek Rumah Kaca. Walaupun hadir di saat keadaan negara dan kondisi sosial sedang "baik-baik saja", tidak lantas kehilangan daya kritis untuk menawarkan sebuah sudut pandang baru dalam tema musik pop. Diisi oleh personil yang pernah jadi saksi hidup dari sejarah rezim yang otoriter menjadikan band ini lebih tepat disebut kelompok diskusi sosial politik. Walaupun ada semacam paradoks ketika tema-tema protes dan kritik yang dilontarkan oleh Efek Rumah Kaca hanya berakhir sebagai musik penghibur di tengah semakin besarnya masyarakat yang haus akan hiburan alternatif, namun apresiasi yang hadir dari masyarakat tidak melulu seputar pensi dan acara-acara musik korporat. Beberapa kantung komunitas tetap getol mengorganisir diri dan membangun batas dengan kanal-kanal penguasa, masih menjadikan lagu-lagu mereka sebagai bagian pelarian ekspresi protes mereka.

Tema kejahatan negara terhadap warga sipil, konflik warga sipil dengan aparat dan penguasa, pelanggaran HAM dan ekploitasi korporasi pada alam dan masyarakat yang hidup di sekitarnya disuguhkan dengan komposisi musik yang ringan dan lirik yang cerdas. Tren yang dibuat oleh Efek Rumah Kaca ini berlangsung cukup lama dan melahirkan banyak irisan produktif di antara para pelaku seni musik dan dunia aktivisme sosial, politik dan lingkungan hidup.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner