Perusahaan Rekaman Irama, Tongkrongannya Musisi Top Indonesia

Perusahaan Rekaman Irama, Tongkrongannya Musisi Top Indonesia

Mendendangkan musik bernafaskan nasionalisme dan mencirikan ke-melayuan menjadi sebuah keharusan. Mutlak. Tetapi tidak sejalan dengan jiwa bebas para musisi yang tidak mungkin dikekang. Beberapa sempat berani berontak, seperti halnya Koes Plus, atau menyelipkan nada-nada atau nafas musik ‘barat’ melalui karyanya. Meski merasakan kediktatoran sang proklamator karena menadakan musik berbau barat, musik justru semakin berkembang. Semakin ditekan atau dilarang, semakin penasaran dan dilakukan.

Bahkan, setelah orde lama tumbang dan berganti dengan rezim semi junta - orde baru khas “jenderal senyum” yang tidak kalah galak. Represif dengan moncong bedil dalam pelbagai hal, larangan sana sini. Musik barat justru lebih longgar berseliweran di media-media musik yang berkembang saat itu. Hanya pendengarnya khusus di Indonesia, dilarang gondrong saja meski generasi bunga sedang bermekaran di seluruh dunia. Memang tidak berlangsung lama hal yang terjadi di tahun 1970-an ini.

Kembali ke rekaman musik yang diproduksi Irama Record sangat beragam, dari jazz, pop, keroncong, gambang kromong, kasidah, gambus, serta lagu-lagu daerah. Melalui Irama, peredaran produk rekaman musik beredar di Tanah Air. Kode-kode piringan hitam pun ikut berganti. Misalnya, piringan hitam musik keroncong yang biasanya IRK hanya jadi K dan untuk musik Melayu: M, lagu barat: B, Batak: DK, Jawa: Dj, Bali: DB, Minangkabau: DN dan Aceh: DA. Irama yang merekam berbagai macam lagu ini akhirnya tidak bertahan lama. Pada dekade 1960-an, Irama Record mengalami kesulitan keuangan hingga dinyatakan pailit pada 1967 dan akhirnya menghentikan kegiatan produksi rekamannya. Tapi tahun berikutnya pada 1968, berkat kecintaannya terhadap musik, Soejoso Karsono mendirikan tiga label rekaman baru untuk menggantikan eksistensi Irama. Tiga perusahaan rekamannya lahir dengan nama: Elshinta, Jasmine dan J&B. Akan tetapi, Radio Elshinta kemudian berpindah tangan, setelah itu Mas Jos mendirikan radio Suara Irama Indah yang merupakan radio FM pertama di Indonesia sebagai kecintaanya terhadap musik.

BACA JUGA - Mas Jos; Sang Komodor yang Lihai Bernyanyi, Mahardika Bermusik Sedari Muda

------

Artikel ini pertama kali ditayangkan pada 3 Februari 2019 dengan judul "Soejoso Karsono, Bapak Studio Rekaman Pertama Indonesia"(tirto.id - Sosial Budaya)  Kami melakukan penyuntingan ulang, riset, tinjau ulang dan menerbitkannya kembali untuk DCDC.

dari berbagai sumber, kutipan, suntingan, rujukan dan referensi.

https://books.google.co.id/books?id=l3zwBgAAQBAJ&pg=PA64&lpg=PA64&dq=Soejoso+Karsono&source=bl&ots=2uT6qfHwu6&sig=ACfU3U2OndbKkWrFFs9CBqjYd8QrU0ncCw&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwi61Z-2wajkAhVDQH0KHbRaBHs4ChDoATADegQICRAB#v=onepage&q=Soejoso%20Karsono&f=false

https://historia.id/kultur/articles/the-singing-commodore-DLQwv

https://entertainment.kompas.com/read/2018/07/28/150022810/irama-label-rekaman-pertama-indonesia-setelah-merdeka?page=all

https://m2indonesia.com/tokoh/sastrawan/78955.htm

https://dennysakrie63.wordpress.com/2012/11/16/cinderamata-pernikahan-berupa-vinyl/

https://www.jpnn.com/news/pilot-perang-dunia-ii-inilah-yang-merekam-lagu-karangan-bung-karno

https://wastedrockers.wordpress.com/tag/soejoso-karsono/

https://chordify.net/chords/kisah-pasar-baru-oetjin-n-adikarso-didi-a-k-a-soejoso-karsono-p-dhede-ciptamas61

http://teropongaceh.com/maimun-saleh-dan-sejarah-sekolah-penerbangan-aceh/

https://pepnews.com/sketsa/p-71546314e523337/pak-hoegeng-dan-the-hawaiian-seniors-di-tvri

https://www.kompasiana.com/jayakardi/550b4f848133111178b1e541/toekang-solder-poenja-ma-loemat

View Comments (2)

Comments (2)

  • taromisaki
    taromisaki
    4 Sep 2019
    legend banget ya <br /> https://indonesianlanguagetranslator.com
  • TheBungsu
    TheBungsu
    4 Sep 2019
    mantaap . sukses terus
You must be logged in to comment.
Load More

spinner