Multifungsi Kru dalam Band: Pekerja dan Teman

Multifungsi Kru dalam Band: Pekerja dan Teman

Berawal dari kecintaan pada hal yang sama, pada akhirnya terbentuk sebuah relasi yang solid di antara pelaku: personil dan kru band.

Dalam sebuah band, posisi kru menjadi salah satu unsur penting yang berhubungan langsung dengan kualitas pertunjukan. Kru adalah kepanjangan tangan dari semua ide dan gagasan dari personil band tentang apa yang ingin mereka aplikasikan dalam pertunjukan. Pembagian tugas kru biasanya disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan band. Idealnya, semua personil dalam band mempunyai kru-nya masing-masing. Dalam skema kerja sederhana, jika band tersebut mempunyai empat personil yang terdiri dari vokal, gitar, bass dan drum maka sebanyak itulah kru yang dibutuhkan. Masing-masing kru bertugas membantu kesiapan teknis disesuaikan dengan posisinya masing-masing.

Lalu kriteria seperti apa kru yang ideal? Saya tidak akan bicara standarisasi dari sudut pandang industri mainstream, namun saya akan melihat dari sudut pandang apa yang terjadi di dunia musik indie. Sebuah band indie biasanya terlahir dari sebuah komunitas atau sebut saja dengan bahasa ‘tongkrongan’. Secara demografis, biasanya tongkrongan ini terdiri dari berbagai macam individu dengan berbagai latar belakang sosial dan profesi. Mereka mau berkumpul karena ada kesamaan dan minat yang sama pada musik. Berawal dari kecintaan pada hal yang sama inilah pada akhirnya terbentuk sebuah relasi yang solid di antara pelaku. Nilai-nilai pertemanan yang diaplikasikan dalam bentuk sikap saling mendukung dan solidaritas antar pelaku yang terlibat di dalamnya.

Hingga pada akhirnya, komunitas tersebut melahirkan sebuah band. Namun, tidak semua individu pada akhirnya memilih untuk serius membentuk band dan menjadikannya sebagai jalan untuk berkarir. Seleksi alamiah yang pada akhirnya memisahkan mereka pada beberapa "profesi" yang berbeda dalam komunitas yang sama. Namun, landasan solidaritas dan nilai pertemanan yang kuat tidak lantas menjadi sekat pembeda. Ada beberapa irisan yang sama yang pada akhirnya justru menciptakan hubungan simbiosis mutualisme di antara mereka.  

Dalam budaya musik indie, biasanya kru yang terlibat adalah kawan mereka sendiri dalam komunitas yang sama. Individu-individu yang sudah saling mengenal dan paham akan karakternya masing-masing. Beberapa band seperti Koil, Jeruji, Burgerkill, Hellcrust, atau Jasad melakukan pola seperti ini. Mereka merekrut kru dari lingkar komunitas terdekat. Alasannya tentu saja karena mereka yang dilibatkan jadi kru adalah bagian dari komunitas yang sama dan mempunyai hasrat yang sama pada musik yang dimainkan. Artinya, kru yang terpilih biasanya tidak berdasarkan penilaian kemampuan teknis namun lebih kepada adanya kesamaan selera pada musik dan pola komunikasi yang sudah terjalin erat di antara mereka. Pola rekrutmen dijalankan lebih kepada adanya kedekatan secara emosional, sementara kemampuan teknis biasanya mengikuti secara paralel dengan jam terbang pekerjaan di atas panggung.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner