Multifungsi Kru dalam Band: Pekerja dan Teman

Multifungsi Kru dalam Band: Pekerja dan Teman

Tidak jarang sebuah band harus memilih kru yang sama sekali buta akan pengetahuan dan penguasaan teknis. Hingga pada akhirnya, band harus melakukan pelatihan dan simulasi langsung dengan para kru di atas panggung. Mereka menjadikan panggung sebagai media laboratorium dalam melakukan banyak eksperimen teknis. Seperti apa yang dilakukan Toteng (Forgotten). Sebagai seorang musisi yang fokus mendalami teknik audio dan sound system, Toteng cenderung lebih memilih kru yang "tahan banting" dan mau tekun belajar dari segala persoalan teknis yang terjadi di atas panggung. Mencetak kru yang berkualitas dari yang hanya bermodalkan kecintaan pada musik yang dia mainkan. Bahkan, Gan-Gan yang sekarang mengisi gitar di Forgotten dulunya adalah kru gitar di band tersebut.

Ada banyak suka duka menjadi kru sebuah band. Apalagi, ketika band tersebut dianggap sudah mempunyai karir yang mapan. Kualitas teknis dan performa di panggung menjadi pertaruhan dari semakin besarnya nama mereka di industri musik. Beban dan tanggung jawab mereka untuk selalu menyuguhkan pertunjukan terbaik berbanding lurus dengan kualitas kru yang akan terlibat di dalamnya sebagai bagian yang tak terpisahkan. Istilah hanya yang terbaik yang akan bertahan pada akhirnya berlaku di dunia musik indie. Persaingan kualitas penampilan di atas panggung antar band untuk mendapatkan simpati dan perhatian para promotor pada akhirnya menjadikan standar profesionalisme di atas segalanya.

Sekarang, ada perubahan dalam pola rekrutmen seorang kru. Band lebih memilih untuk memakai kru yang "siap pakai" dan siap bekerja secara profesional. Nilai pertemanan dan kedekatan dengan band sekarang sudah tidak menjadi prioritas utama. Tidak jarang sebuah band harus memberhentikan kru sekaligus sahabatnya karena dianggap sudah tidak memenuhi kriteria dan standar profesionalisme band tersebut.

Pada akhirnya, semua akan dihadapkan pada situasi yang paradoks untuk menentukan pilihan antara nilai pertemanan dan profesionalisme. Situasi itu akan dikembalikan kembali pada para apresiator di setiap panggung pertunjukan. Ketika sebuah band bisa tampil prima dan menampilkan pertunjukan yang berkualitas secara teknis, maka niscaya ada individu yang berdiri di belakang layar yang mendedikasikan seluruh kemampuannya untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan dari band yang dia tangani.

BACA JUGA - Berteman dalam Jejaring Musik Indie Global

Foto: https://ourpastimes.com/how-to-set-up-the-stage-for-a-concert-12298279.html

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner