Melirik Kembali Memoar Masa Kejayaan Kaset

Melirik Kembali Memoar Masa Kejayaan Kaset

Ada kebiasaan menarik yang tidak ditemukan di generasi sekarang. Untuk anak-anak "zaman dulu", hal ini adalah hal yang familiar dan menyenangkan.

Beberapa waktu lalu pernah ada yang posting gambar kaset dan pulpen, lalu di captionnya bertuliskan “anak sekarang ga ada yang tahu hubungannya kedua benda ini”. Kalimat tadi mengingatkan kembali pada zaman rilisan fisik, atau dalam hal ini lebih spesifik ke kaset. Soal pernyataan hubungan kaset dan pulpen tadi, kalau anak "zaman dulu" pasti tahu fungsinya, ketika kaset mulai kusut dan pulpen digunakan sebagai alat bantu untuk memutar kaset yang kusut.

Kamu pernah ngalamin gak ngumpulin uang sekian lama untuk beli album musik? Zamannya kaset masih banyak diproduksi, kebiasaan membeli album menjadi hal yang menyenangkan, ditambah toko kasetnya juga masih banyak, dari mulai toko musik Aquarius Dago, pelataran Cihapit, dan berbagai tempat tongkrongan yang menjual rilisan fisik dan merchandise seperti Reverse. Dulu, ketika beli kaset itu biasanya tidak sabar untuk sampai rumah dan membuka bungkusan kasetnya.

Begitu sampai, tidak sabar ingin memutar kaset tersebut di mini compo kesayangan. Sambil dengar lagu-lagu yang ada di album, kita pun disuguhkan tampilan dalam cover album atau lirik yang disertakan untuk dijelajahi. Dari mulai artwork, ulik dan menghapalkan lirik supaya bisa sing along, sampai ucapan thanks to di album juga menjadi bagian untuk dibaca. Kegiatan seperti ini sudah lebih dari cukup untuk membuat hati senang.

Menikmati keseluruhan kaset selalu bisa dilakukan dengan orang lain. Biasanya, mengundang teman untuk (sebenarnya) memamerkan kaset yang baru dibeli, lalu didengar bersama. Kebiasaan seperti gitu biasanya berganti, antara satu orang ke temannya. Misalnya, si A memamerkan kaset barunya Burgerkill, besoknya giliran si B yang memamerkan kaset Rocket Rockers atau Koil, misalnya. Pamer dalam artian yang menyenangkan, karena biasanya ada diskusi soal menyoal album yang didengarkan, berkutat di musik, lirik, ataupun gimmick yang biasanya dijadikan bonus dalam kaset. Tak jarang pula ada teman yang pinjam kaset, lalu lagu-lagunya dia rekam di kaset kosong miliknya, lalu covernya dia photo copy.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner