‘Konser Tiga Sisi’ ; Harmoni dan Gelagat Rancak di Panggung Musik

‘Konser Tiga Sisi’ ; Harmoni dan Gelagat Rancak di Panggung Musik

Selanjutnya ada Cupumanik, yang sesuai janji Che di awal, akan membawakan lagu-lagu lama Cupumanik dengan tamu kehormatan malam itu, si anak hilang, Rama, di gitar. Lagu-lagu seperti “Bukan Saat Ini” hingga “Siklus Waktu” terbukti berhasil membawa penonton hanyut dan bernyanyi bersama. Tidak satu dua orang yang nampak berkaca-kaca kala membawakan lagu yang menurut Che kontemplatif tersebut. Menjadi wajar, berhubung apa yang ditulis di lagu-lagu tersebut terasa personal dan ‘dalam’. Sesuai janjinya juga, Che dan Cupumanik tidak akan terlalu banyak membawakan lagu (menurut istilah Che) ugal-ugalan, dan terbukti hanya satu nomor yang mengetengahkan distorsi tebal sebagai menu utamanya, yakni ketika Cupumanik membawakan lagu “Grunge Harga Mati”.

Beberapa wajah lama yang nampak menunggu formasi ‘asli’ Cupumanik ini terlihat puas, hanya mungkin ada beberapa yang menunjukan muka ‘kentang’ berhubung nomor jagoan mereka, “Maha Rencana” urung dibawakan karena keterbatasan durasi. “padahal gua udah ngurangin ngomong panjang di panggung lho, biar semua nomor lama Cupumanik bisa dibawakan, tapi terbatas juga sih ya. Next time deh “Maha Rencana” dibawakan”, ujarnya pada saya.

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner