‘Konser Tiga Sisi’ ; Harmoni dan Gelagat Rancak di Panggung Musik

‘Konser Tiga Sisi’ ; Harmoni dan Gelagat Rancak di Panggung Musik

Sekitar pukul 5 sore nampak rombongan Cupumanik tengah selesai melakukan soundcheck untuk gelaran ini. Sang vokalis, Che menyapa saya yang disambut oleh tawaran wawancara oleh saya. Banyak obrolan menarik yang kami bicarakan, dari mulai kenapa Cupumanik perlu mengidentikan citranya dengan grunge, lalu kembalinya Rama untuk proyek reuni dengan Cupumanik, hingga etos kerja DIY (Do It Yourself) yang dulu menjadi cikal bakal scene indie saat ini, kemudian digantikan oleh Che menjadi Do It Your-Friends, sebagai pola membangun scene indie dengan kerja kolektif, seperti halnya gelaran ‘Konser Tiga Sisi’ ini.

Yang menjadi special pada 'Konser Tiga Sisi', kembalinya Rama untuk reuni di Cupumanik

Tidak berselang lama setelah selesai melakukan wawancara, beberapa wajah terlihat familiar di area pertunjukan gedung IFI. Sebagian besar merupakan wajah lama, para penggemar era awal yang merasa terpanggil menyaksikan idolanya, terlebih dengan kabar gitaris pertama Cupumanik, Rama, kembali bermain dengan Cupumanik. Sebelum era mereka memproklamirkan diri sebagai band grunge, lengkap dengan riff-riff khas a la musik ini, pada era awal Cupumanik berdiri, Che menyebut sebagian besar karya Cupumanik di album pertama sebagai lagu-lagu kontemplatif, yang mengajak pendengar melihat lebih dalam tentang siapa dirinya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner