Kenapa Cinta Melulu?

Kenapa Cinta Melulu?

Nama-nama seperti Rusa Militan, Banda Neira, Iksan Skuter, bahkan Burgerkill sekalipun punya lagu yang didasari interpretasi mereka tentang cinta. Bedanya, cara mereka menyajikan ‘lagu cinta’ tersebut punya kejelian menangkap hal-hal substansial dari cinta itu sendiri, lepas dari problematika remaja yang baru merasakan cinta.

Rusa Militan pernah merilis lagu berjudul “Senandung Senja”, dimana secara tersirat lagu tersebut adalah bentuk cinta kepada sosok orang tua (yang dalam hal ini merujuk pada sosok ibu). Cinta dalam lagu ini menempati posisi yang luhur, sebagai bentuk penghormatan untuk orang yang hanya satu level saja di bawah Tuhan. Atau ketika Banda Neira membuat lagu “Sampai Jadi Debu”, yang punya ketajaman mengolah rasa lewat lirik dan musiknya. Coba simak lirik ini “Ku di liang yang satu, Ku di sebelahmu”, yang dinyanyikan bergantian antara Rara Sekar dan Ananda Badudu. Tidak cukup sampai disana, lagu ini juga mencapai klimaksnya saat Ananda Badudu memberi tahu sebuah fakta jika lagu itu dibuat untuk mendiang kakeknya. Terasa dalam dan tulus, apalagi dengan dentingan piano yang dimainkan oleh Gardika Gigih.

Cinta yang diterjemahkan dengan serampangan juga pernah digambarkan oleh band Teenage Death Star, kala mereka membuat lagu “I Kiss Your Sister In The Kitchen Everyday”. Nihilis. Mungkin itu yang paling tepat menggambarkan lagu itu. Tapi disanalah menariknya, dimana cinta dalam sudut pandang Teenage Death Star menjadi sejalan dengan citranya yang memang urakan, serampangan, dan nihilis itu tadi. Baik Banda Neira atau pun Teenage Death Star, keduanya menyajikan pemahamannya tentang cinta secara jujur, dengan Banda Neira yang sendu, dan Teenage Death Star yang urakan.

Lepas dari itu, kalau pun harus ada yang disalahkan tentang kenapa lagu cinta itu begitu banyak di pasaran, mungkin jawabannya adalah pola keseragaman. Dari era ke era, tren ke tren, yang terus berulang dengan formula yang sama. Atau jika merunut pada istilah yang Cholil Mahmud katakan harusnya ada keseimbangan antara lagu cinta dengan lagu tema lainnya. Karena secara objektif kehadiran lagu-lagu cinta itu tidak bisa disalahkan juga jika tersaji dengan porsi yang pas. Toh rapper paling ‘sompral’ yang pernah dilahirkan di Indonesia, Morgue Vanguard pun punya lagu cinta yang melatar belakangi kisah kasih dia bersama sang istri, lewat lagu-lagu Guns N’Roses.

Diambil dari buku “Setelah Boombox Usai Menyalak”, Ucok menyisipkan sepenggal kisah cintanya bersama sang istri, kala mereka berdua berbagi earphone untuk mendengarkan lagu semisal “November Rain” dan lagu-lagu balada Guns N’Roses, sebagai bagian dari strategi pendekatan Ucok untuk orang yang disukainya.

Balik ke pertanyaan, “Kalo semua lagu lo semuanya tentang cinta, apa hidup lo penuh dengan cinta, dan ga punya masalah?”. Jawabannya mungkin, punya masalah, tapi masalahnya hanya seputaran cinta saja. Typical muda mudi hopeless romantic lah bisa dibilang. Kenapa cinta melulu? Karena mungkin kuping melayu suka yang mendayu-dayu, yang sendu-sendu. 

BACA JUGA - Lagu Cinta Dalam Katalog Musik Tanah Air

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner