Jika Kamu Merinding Saat Mendengarkan Musik, Bisa Jadi Kamu Punya 'Sense' Istimewa

Jika Kamu Merinding Saat Mendengarkan Musik, Bisa Jadi Kamu Punya 'Sense' Istimewa

Menurut, Matthew Sachs, terjadi reaksi fisikal dan biologis (fisiologis), ketika tiap alunan nada dan harmoni diserap oleh tubuh manusia. Bagi yang punya volume serat otak yang lebih tinggi, tubuhnya akan lebih mudah terhubung ke area inti pada korteks pendengaran. Dengan proses emosional yang baik, jalinan ‘komunikasi’ antara otak dan telinga ini mencapai titik optimal, sehingga sistem saraf di tubuh mengalami refleks tersendiri (sumber: Oxford Academic).


(sumber foto: Chad Baker’s Getty Images)

Jadi, jika kamu merinding saat mendengarkan lagu, mungkin kamu satu atau dua derajat lebih sensitif/peka secara emosional, ketimbang orang lain yang tidak mengalami reaksi semacam itu. Tak hanya dalam hal mendengarkan musik favorit, ‘berkah’ kepekaan emosional ini juga seringkali ‘mengajak’ tubuh kamu untuk menilai sebuah lagu dengan cepat dan akurat – khususnya, lagu yang baru pertama kali didengar. Seakan tubuhmu sudah tahu duluan, mana saja lagu-lagu yang ‘bergizi’ untuk jiwamu, ketimbang pertimbangan dari alam sadarmu.

Orang yang berbekal kemampuan semacam ini disinyalir bisa menularkan ketenangan kepada orang lain – ibarat motivator yang menularkan motivasi pada orang lain. Dengan catatan, harus pandai menjaga mood agar tetap stabil.

Shen Yun Performing Arts (SYPA) pun memberi tiga saran berharga. Kata mereka, tingkat kepadatan pada serat otak manusia bisa dilatih dan diterapi kepada siapa saja – terutama bagi siapapun yang terlahir dengan kepekaan di level normal; tidak lebih. Saran pertama, biasakan diri untuk memahami lagu-lagu klasik. Saran kedua, latihan tersenyum seikhlas mungkin. Saran terakhir, perbanyak berkunjung ke panti asuhan.

BACA JUGA - Song review: “Malas Marah” Adalah Anugerah

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner