FOGFEST, Hernandes Saranela dan Black Metal Nusantara (Bagian Dua)

FOGFEST, Hernandes Saranela dan Black Metal Nusantara (Bagian Dua)

Siapa Orang yang Terlibat di dalam Kepanitiaan FOGFEST?

Ditanya soal ini, Hernandes menjawab setidaknya ada dua “kelompok” dalam kepanitiaan FOGFEST. Kelompok pertama adalah teman-teman yang pernah menonton film Hernandes. Dari pemikirannya, teman-teman ini menangkap apa yang sedang diperjuangkan oleh Hernandes. Ketika ia bergerilya ke berbagai daerah di Indonesia untuk kepentingan scene tanpa memikirkan profit, teman-teman ini akhirnya juga tergerak untuk ikut bergabung dalam rangka mengupayakan “sesuatu” untuk scene black metal.

Sementara kelompok yang kedua adalah teman-teman yang memang terjun dalam ranah musik black metal, bahkan beberapa nama yang sudah familiar di ranah musik black metal juga turun tangan untuk terselenggaranya FOGFEST. “Beberapa nama besar yang ikut terlibat di volunteer adalah teman-teman musisi. Abah “Warkvlt” juga menjadi volunteer, Toni “Ritual Orchestra”, Doni “Immortal Rites”, ada juga teman-teman dari Kalimantan, juga ada Leonardo dari “Durhaka” di Manado. Jadi, memang bukan hanya teman-teman yang menyukai black metal, tapi juga musisi-musisi besarnya black metal, mereka ikut membantu bersama di sini,” ungkap Hernandes.

Biaya yang Dikeluarkan untuk FOGFEST

Dengan sistem kerja yang cukup unik namun bisa menghasilkan camping tiga hari dua malam dengan segala konten menarik di dalamnya, maka wajar rasanya jika pertanyaan soal seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan FOGFEST muncul di kepala. Mengingat acara ini merupakan acara kolektif, output yang mereka hasilkan bisa terbilang “cukup mewah”. Ini berkaitan dengan keinginan Hernandes untuk menghadirkan sesuatu yang lain dari biasanya, bukan sekadar pertunjukan musik.

“Bisa dikira-kira berapa bujetnya jika keuntungan dari kaus dikalikan sejumlah 160an kaus. Jumlah dana yang berhasil dikumpulkan di kisaran 20 juta, less and more. Dana itu kami pakai semua untuk semua yang kemarin kita lihat di venue.”

Dana ini adalah dana final, dalam arti tidak ada donasi barang sepeser pun. Tim FOGFEST mengandalkan penjualan kaus dan hoodie sebanyak 20 buah. Sebenarnya, Hernandes sudah menyiapkan dana pribadi, jika memang dibutuhkan. Ternyata, hal tersebut tidak sampai terjadi.

Respon Warga Sekitar terhadap FOGFEST

Ini menjadi hal menarik lainnya yang terjadi pasca FOGFEST. Tim dari FOGFEST sendiri sampai terheran-heran, karena warga sekaligus yang “punya kuasa” di daerah Sekipan malah berterima kasih pada mereka. “Saya pikir mereka akan kapok, tapi ternyata mereka ngucapin terima kasih,” tutur Hernandes.

Orang-orang yang terlibat di sana juga menolak ketika tim FOGFEST ingin memberi dana ucapan terima kasih, pawang hujan, misalnya. Hernandes sampai tak habis pikir karena hal tersebut, namun tentunya ia bersyukur. Menurutnya, mungkin ini menjadi satu “balasan” jika segala sesuatu dilaksanakan atas dasar kerelaan. Dari sana, selalu ada hal-hal baik yang mengikuti.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner