FOGFEST 2019, Sebuah Upaya Mem-Black Metal-Kan Nusantara

FOGFEST 2019, Sebuah Upaya Mem-Black Metal-Kan Nusantara

Di hari kedua, pagi itu kami dibangunkan oleh dentuman tata suara yang sedang disetting oleh teknisi. Bergegas menyiapkan sarapan pagi lalu berkemas menyiapkan beberapa perlengkapan perlindungan dari hujan sebelum akhirnya meninggalkan tenda menuju area panggung pertunjukan. Panggung didesain sedemikian rupa dengan mengandalkan komposisi estetika dari sampah-sampah plastik. Sangat absurd. Beberapa band nampak sibuk melakukan sound check dan nampak juga beberapa band yang baru hadir di lokasi bumi perkemahan. Mereka datang dari kota-kota di sekitar Solo, seperti Yogyakarta, Probolinggo, Kediri atau Banjarnegara.


Panggung Fogfest 2019 | Kredit foto: Addy Gembel

Sebelum acara dimulai, kami dipersilakan untuk bergegas menuju Fogfest Information Center. Tujuannya adalah untuk mendata ulang band yang sudah hadir sekaligus clearing area. Fogfest 2019 adalah acara yang terbuka untuk umum dan dikenakan tiket masuk seharga Rp50.000,-. Band dan dua kru yang mereka bawa akan mendapatkan free pass untuk mengakses acara. Selain dari itu, semua diwajibkan untuk membayar tiket. Setelah pendataan ulang, kami kembali memasuki area Fogfest untuk menyaksikan agenda di hari kedua, yaitu penampilan dari band-band black metal yang berasal dari beragam daerah di Indonesia.


Situasi pendaftaran ulang di Fogfest Information Center | Kredit foto: Addy Gembel

Tepat jam 10, tampil band pertama yang membuka gelaran festival musik black metal, Fogfest 2019. Selain acara penampilan band lewat panggung festival, turut dihadirkan juga pameran. Pameran lebih banyak menampilkan artwork dan lukisan-lukisan dengan tema black metal. Turut dihadirkan juga karya dari vokalis band Northorn yang melukis dengan menggunakan darah sendiri sebagai media ekspresinya. Artinya, cat yang digunakan dihasilkan dari sayatan-sayatan yang sengaja dilakukan untuk selanjutnya disapu melalui kuas. Selain itu, juga ada pameran dari kawan-kawan dari Kediri yang menampilkan informasi mengenai situs-situs purbakala yang berkaitan dengan budaya kerajaan-kerajaan Jawa Timur di masa lalu, lengkap dengan pameran keris dan senjata tradisional lainnya. Selain itu, hadir juga workshop memanah yang bisa diakses di sekitaran lokasi pameran. Menarik.


Informasi tentang situs-situs purbakala yang berkaitan dengan kerajaan Jawa Timur (kiri) dan pameran keris serta senjata tradisional (kanan) | Kredit foto: Karina Supriaman


Beberapa artwork yang dipamerkan di Fogfest 2019 | Kredit foto: Karina Supriaman


Beberapa lukisan darah karya vokalis Northorn yang dipamerkan di Fogfest 2019 | Kredit foto: Karina Supriaman

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner