DCDC ShoutOut! Day - Percik Bara dari Kota Banjar
Jamaican Mosa | DCDC ShoutOut! Day, Banjar
Militan | DCDC ShoutOut! Day, Banjar
Jamaican Mosa adalah band berikutnya yang mengisi panggung DCDC ShoutOut! Day Banjar setelah berakhirnya break adzan Isya. Musik reggae kembali hadir menyambut malam di kota Banjar yang perlahan mulai sejuk. Yang membedakan dibandingkan band reggae sebelumnya, Jamaican Mosa hadir dengan sentuhan instrumen saksofon. Musik khas Jamaica ini hadir manis namun tetap menghentak mengajak untuk berdansa. Nampak beberapa penonton yang teridentifikasi sebagai penggemar mereka tergoda untuk bergoyang menikmati alunan musik dari Jamaican Mosa. Selepas alunan reggae, panggung kembali panas di bawah kendali Militan. Unit hardcore berbahaya dari kota Banjar memuntahkan empat buah single andalan mereka dengan energi yang kuat. Malam itu juga jadi ajang buat mereka untuk memperdengarkan single terbaru mereka yang bertajuk "Menolak Tunduk". Aksi panggung liar dengan ketukan dinamis menghangatkan malam di kota Banjar.
Pabrik Kata | DCDC ShoutOut! Day, Banjar
Natural | DCDC ShoutOut! Day, Banjar
Pabrik Kata, band yang berasal dari Ciamis menjadi penampil selanjutnya. Band ini memainkan musik indie pop dibalut nuansa rock dengan lirik yang bercerita realitas sosial yang ditemukan di keseharian mereka. Harmoni vokal di antara personilnya membuat karakter band ini menjadi unik. Vokalis merangkap bermain gitar dengan tampilan rambut afro look dan sangat komunikatif seolah menjadi ikon dari band tersebut. Penampilan terakhir di DCDC ShoutOut! Day Banjar diisi oleh Natural. Band reggae yang berasal dari kota Tasikmalaya ini menjadi band pamungkas yang tepat. Lantunan komposisi musik reggae yang ceria dengan penampilan atraktif dari semua personilnya mampu memuaskan Coklatfriends yang hadir malam itu. Empat buah lagu dibesut dengan prima oleh Natural hingga waktu tepat berhenti di jam 10 malam sebagai tanda acara DCDC ShoutOut! Day Banjar harus berakhir.
Melalui DCDC ShoutOut! Day, Banjar kembali bergeliat dengan semangat baru mereka. Generasi band yang hadir dan tersebar di kawasan Ciamis, Pangandaran, Tasikmalaya berhasil menghidupkan kembali dinamika komunitas musik di Banjar dan sekitarnya. Keberanian, rasa percaya diri serta bangga dengan karya sendiri menjadi modal utama bagi perkembangan musik di Banjar. Terlepas dari minimnya sarana dan prasarana untuk bisa mendukung eksistensi mereka, namun percik bara semangat dari kota Banjar berhasil menghangatkan kembali. Maju terus musik independen Banjar!
Comments (0)