DCDC ShoutOut! Day - Kembali Hadir dan Mewadahi Semangat Musisi Sukabumi

DCDC ShoutOut! Day - Kembali Hadir dan Mewadahi Semangat Musisi Sukabumi

Gelaran ini kembali datang ke kota Sukabumi untuk yang ke sekian kalinya. Di setiap panggung DCDC ShoutOut! Day, hadir penampilan dari band-band asal Sukabumi yang saling adu kualitas untuk urusan karya.

Kota Sukabumi kembali menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan DCDC ShoutOut! Day. Kali ini, acara diselenggarakan di Kedai Move On yang berada di daerah Selabatu, pada tanggal 10 November 2018. Delapan band yang sudah menjadi bagian dari DCDC ShoutOut! diundang untuk unjuk kemampuan di panggung ini, yaitu After Sunset, Move, Dialog Senja, Jasson and Jassica, Sweet Mother God, Repton, Brother Against Brother dan Shockproof.

Lahan parkir Kedai Move On yang cukup luas disulap menjadi panggung semi-outdoor, lengkap dengan beberapa bangku panjang di seberang panggung untuk kawan-kawan Sukabumi yang hadir di sana. Baik panggung maupun daerah penonton ditutupi kanopi untuk kenyamanan bersama, sekaligus antisipasi cuaca karena kala itu hujan sedang intens mengguyur kota Sukabumi.

Saat itu pun sedang hujan ketika seorang wanita dengan mikrofon membuka acara DCDC ShoutOut! Day Sukabumi, sekitar pukul empat sore. Ia menyapa kawan-kawan komunitas Sukabumi yang sudah hadir dan mengisi tempat di depan panggung, dan tak lama dari situ ia mempersilahkan band pertama untuk bersiap di atas panggung, yaitu Jasson and Jassica.


Jasson and Jassica di DCDC ShoutOut! Day, Sukabumi

Jasson and Jassica adalah grup musik dengan lima orang personil yang memainkan musik beraliran deathcore. Mereka membuka penampilan dengan pemutaran audio sampling sebagai intro, dan kemudian dihajar dengan musik cadas versi Jasson and Jassica. Selayaknya band ekstrim pada umumnya, Jasson and Jassica memainkan musik dengan tempo yang cukup kencang dan instrumen sarat distorsi. Inhale menjadi teknik bernyanyi yang dipakai oleh sang vokalis. Sayangnya, mereka masih terbilang kaku di atas panggung, terutama sang front-man yang seharusnya bisa lebih ekspresif, karena ia adalah wajah yang terpampang paling depan. Ketimbang sang vokalis, justru sang bassist lah yang terlihat lebih santai dan menikmati waktu di atas panggung. Penjaga lini belakang band ini juga sepertinya perlu lebih banyak berlatih untuk urusan gebuk-menggebuk drum. Mengingat Jasson and Jassica memilih untuk memainkan tempo dengan cepat, sudah sepatutnya sang drummer mampu mengejar sekaligus menjaga ritme musik yang dimainkan.


Move di DCDC ShoutOut! Day, Sukabumi

Usai Jasson and Jassica, MC mempersilahkan Move untuk naik ke atas panggung. Move adalah kuartet pengusung aliran musik pop-rock yang berasal dari daerah Cicurug. Musik yang mereka mainkan bertempo sedang, dengan struktur musik popular yang mudah diterima telinga. Secara keseluruhan, musik yang mereka mainkan cukup nyaman didengar dan antar personil mengeksekusi divisi masing-masing dengan cukup baik. Hanya saja, belum ada karakter khusus yang bisa ditemukan dari musik-musik Move. Mereka mampu bermain musik dengan baik, mudah untuk dinikmati, tapi jika karakter ini tidak dibentuk maka Move akan kesulitan untuk mencuri memori dari penikmat musik mereka.


Repton di DCDC ShoutOut! Day, Sukabumi

Selanjutnya adalah giliran Repton, kuintet bergenre slamming death metal. Repton membuka penampilan dengan membawakan intro instrumental, dan ketika intro selesai, sang vokalis yang kabarnya merupakan salah satu “penggerak” dan “senior” di komunitas Sukabumi langsung naik ke atas panggung, menyapa sembari sesekali mengoreksi tim di bagian sound system untuk mengatur volume monitor panggung yang ia rasa belum pas. Setelah selesai mengoreksi dan sudah merasa nyaman, Repton menggeber panggung dengan nomor-nomor yang diambil dari album pertama mereka. Repton memainkan musik bertempo dinamis tetapi tetap mampu bermain stabil. Blending musik antar personilnya juga sudah terdengar ciamik. Dua jempol untuk drummer Repton yang skill-nya tidak main-main.

Usai Repton, acara dihentikan sejenak untuk jeda magrib. Seharusnya, acara dilanjutkan setelah jeda magrib. Tapi, karena hujan yang tak kunjung reda malah semakin deras, acara dilanjutkan setelah jeda isya demi menjaga kondusivitas acara.


Sharing session dari Shockproof di DCDC ShoutOut! Day, Sukabumi

Sekitar pukul setengah delapan malam, DCDC ShoutOut! Day Sukabumi kembali dilanjutkan. Shockproof mendapat bagian untuk menginvasi panggung di jam ini. Bukan untuk langsung membuat bising, mereka menjadi narasumber yang mengisi sesi sharing bersama kawan-kawan komunitas musik di Sukabumi. Pasalnya, Shockproof adalah salah satu band dari Sukabumi yang mampu menembus program DjarumCoklatDotCom (DCDC) yang bekerjasama dengan GTV, yaitu DCDC Musikkita. Shockproof kemudian bercerita tentang pengalaman mereka dan juga memberi tips agar teman-teman band yang lain juga bisa mendapatkan pengalaman yang sama seperti Shockproof.


Addy Gembel bergabung bersama Shockproof pada sesi sharing di DCDC ShoutOut! Day, Sukabumi

Tidak hanya Shockproof, DCDC ShoutOut! Day Sukabumi kehadiran narasumber “dadakan”, karena sang kepala suku yaitu Addy Gembel ternyata hadir dan bergabung di sesi ini. Addy Gembel memaparkan salah satu alasan mengapa Shockproof lolos kurasi ke DCDC Musikkita: karena mereka bangga dan keras kepala untuk tetap memainkan musik yang mereka sukai, meskipun musik yang mereka usung (katakan saja) sudah sepi peminat ketimbang beberapa tahun yang lalu. Shockproof bertahan dan membuktikan lewat kualitas. Hasilnya, mereka dilirik dan dianggap menarik.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner