Dari Pasukan Berpeluh Merah Hingga Gerombolan Babi Dari Neraka, Memanaskan Panggung WMBI 2018

Dari Pasukan Berpeluh Merah Hingga Gerombolan Babi Dari Neraka, Memanaskan Panggung WMBI 2018

Selepas break shalat Ashar, acara kembali diteruskan dengan penampilan dari Angel Of Death, yang menawarkan agresifitas sayatan distorsi gitar dan sedikit aksen simfoni orkestra, seperti apa yang tertangkap di lagu “Budaya Penyesatan”, “Dimensi Logika”, atau pun “Menentang Surga”. Dengan paket komplit tersebut, band ini jadi punya senjata yang ampuh untuk menerobos masuk ke dalam tiap gendang telinga yang mendengarnya. Menarik untuk dicatat, dan dijadikan poin lebih untuk sang drummer yang bermain solid malam itu, dengan variatif nya pola ritmis lagu-lagu mereka, serta dikuatkan dengan aksi panggung, dan tampilan visual sang vokalis yang menarik lewat sorot matanya.

Jika Angel Of Death membuka penampilannya dengan sedikit aksen simfoni orkestra dari sampling yang mereka buat, maka band selanjutnya, Humiliation membuka penampilannya dengan menyajikan sampling berupa prolog dari Morgue Vanguard, sang rapper berbahaya asal Bandung, yang dengan segala sumpah serapahnya diharapkan bisa menyuntikan limpahan energi bagi Humiliation, dalam pertarungannya malam itu. Sedikit unsur pentatonis lewat alat musik kecapi yang dimainkan sang gitaris, membuat band ini jadi punya senjata lain, yang kemudian makin dikuatkan dengan garangnya riff-riff gitar berdistorsi tebal, seperti halnya di lagu “Ironi Agnostik”, dengan awalan serupa senandung bernuansa etnik, hingga kemudian makin dipanaskan dengan lagu “Karnaval Genosida”, yang cukup berhasil membakar penonton, untuk saling menabrakan diri dan berbagi keringat.

Setelahnya, band veteran asal Surabaya, Valerian, yang menyajikan musik power metal, dengan balutan progresif rock, seperti di lagu “Glorious Anthem”, dimana permainan keyboard nya seakan “menghantui” setiap melodi dan ritmis musik yang mereka bawakan. Tapi tentunya bukan jenis hantu yang ingin diusir oleh “orang pintar”, tapi sejenis hantu yang memang diundang untuk berpesta dalam irama gabungan antara power metal, trash metal, dan progresif rock, yang disajikan dengan baik oleh gaya sang vokalis yang cukup ikonik, terlebih dengan kolaborasinya dengan seorang “Lady Rocker” asal Jakarta.

Puas bernyanyi bersama dengan romantisme rock 80an, acara kembali break untuk menghormati umat muslim beribadah shalat Maghrib. Lalu diteruskan kembali dengan sesi interview dengan Beside, band yang menjadi juara tahun lalu, dan menjadi wakil Indonesia untuk tampil di Wacken Metal Battle di Jerman. Beside berbagi pengalamnnya bermain di Jerman, dan membagikan poin-poin menarik yang sekiranya bisa diambil oleh band-band finalis untuk dijadikan bekal jika seandainya mereka lolos sampai ke Jerman.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner