Bicara tentang Kompetisi Kaliber Dunia; Wacken Metal Battle Indonesia

Bicara tentang Kompetisi Kaliber Dunia; Wacken Metal Battle Indonesia

Yang lumayan menggelitik dari penyelenggaraan W:O:A Metal Battle Indonesia adalah hadirnya opini-opini yang mengarah pada adanya "pengaturan" tentang siapa yang akan berangkat mewakili Indonesia di Wacken Open Air, Jerman. Bisa jadi menunjuk pada pihak-pihak yang berwenang dalam memberi penilaian, atau pada pihak yang secara status memiliki otoritas di dalam ruang lingkup W:O:A Metal Battle Indonesia. Rata-rata, opini ini muncul karena ketidakpuasan terhadap pilihan dari juri yang kemudian memunculkan hipotesis pribadi. Celakanya, hipotesis (yang berarti praduga dan masih harus dibuktikan kebenarannya) ini tidak jarang diutarakan pada individu yang lain dan menggiring pemahaman serupa.

Hipotesis tidak akan menjadi valid jika tidak terbukti, dan itu memang tidak terbukti. Seluruh juri yang terlibat ditentukan dan dimonitor langsung oleh pihak steering commitee. Para juri ini juga dipilih karena kredibilitas dan profesionalitas mereka. Selain unsur penilaian wajib, seperti produksi dan aransemen, para juri mempertimbangkan hal-hal lain terkait memperlihatkan karakter Indonesia di mata dunia. Melihat apa yang terjadi selama dua tahun terakhir, lima besar band yang dipilih juri rata-rata mampu memperlihatkan karakter negaranya masing-masing. Sebut saja Jet Jaguar dari Meksiko, pemenang pertama di W:O:A Metal Battle 2017 yang hadir dengan musik heavy metal berkarakter vokal high pitch, atau Die From Sorrow dari Cina, pemenang pertama di W:O:A Metal Battle 2018 yang mempertontonkan musik cadas dengan sentuhan nada-nada oriental.

Hal-hal semacam itu menjadi hal yang "eksotis" di mata juri, menjadi pembeda dan otentik. Artinya, itu pula lah yang wajib ditemukan di band yang mewakili Indonesia, selain tentunya bicara tentang skill yang mumpuni, perpaduan musik yang berkualitas dan kemampuan berkomunikasi yang baik agar kesempatan bertemu dengan pihak-pihak dari industri musik dunia tidak terbuang percuma. Dan, tidak bisa dilupakan juga tentang bagaimana mereka bisa memberi pengaruh pada band-band yang ada di tanah air. Menjadi pemantik semangat dan berbagi cita-cita agar penetrasi ke dunia luar bisa dilakukan bersama-sama.

Untuk itu lah, WMBI bisa disebut sebagai ajang yang mencari band dalam "satu paket lengkap". Bicara tentang dunia global tidak bisa hanya berbekal karya. Mental, semangat dan kerja keras adalah kuncinya. Menjadi pemenang di kaliber internasional seharusnya tidak menjadi prioritas utama, meski memang tetap harus menjadi target. Prioritas utamanya adalah mendapatkan kesempatan untuk bisa kembali tampil di panggung-panggung luar negeri lainnya, atau dirilis oleh label kelas dunia, atau juga mendapat sorotan dari media agar dunia ekstrim global sadar akan kadar bahaya yang ada di sini. Sudah bukan waktunya bercita-cita untuk sekadar "menjadi raja" di negeri sendiri, karena musik ekstrim tidak hanya milik Indonesia, tapi milik dunia.

Meminjam kalimat yang pernah dilontarkan oleh Dom Lawson, bahwa seringkali band (Indonesia) tidak sadar bahwa mereka tidak hanya menjadi bagian dari ranah musik cadas Indonesia, tapi juga ranah musik cadas dunia. Jadi, ini lah saatnya untuk bermain-main di ruang yang lebih luas, di ruang yang memang sudah menunggu kita untuk ambil bagian dan membuktikan bahwa kita memiliki amunisi yang tak kalah panas dan siap memberondong seluruh penjuru dunia.

BACA JUGA - Wacken Metal Battle Indonesia 2019 Kembali Diselenggarakan!

View Comments (1)

Comments (1)

  • Noname02
    Noname02
    2 Feb 2019
    Min kos sudah di kirim email lagunya masih tetep pending?
You must be logged in to comment.
Load More

spinner