Bedah Lirik: "Renovasi", Sebuah ‘Solusi’ Ber-Rachun

"Renovasi" adalah solusi blak-blakan ber-Rachun dalam memuntahkan segala keresahan yang ada di dalam benak mereka, juga kalian yang merasakan hal yang serupa. Tak ada keindahan metafora. Persetan majas yang satu ini. Tidak kiasan dalam kamus Rachun. Mungkin juga ini yang membedakan Rachun dengan rekan musikus satu gerbong-nya seperti yang saya tulis di atas. Kemudian, "Renovasi" ditutup dengan bait terakhir sebagai berikut:

“Buang sampah saja masih sembarangan
Tapi demo minta perubahan
Rame-rame berkoar tanpa jalan keluar
Aturan tetap dilanggar

Renovasi negara ini
Renovasi budaya ini”

Mendengarkan "Renovasi" dari Rachun juga turut mengingatkan kita untuk tidak menganut satu paham saja. Menyembah atau menganut sistem oligarki yang saat ini sepertinya sedang dibangun oleh ‘Orang Baru dengan gaya Orde Baru’. Serta, mungkin menyadarkan mereka juga yang menggilai para bigot dan setuju dengan ajarannya, merupakan kesalahan terbesar (terlihat dalam satu sesi fotonya yang turut dilampirkan dalam press kit, tampak sang gitaris memperagakan selayaknya, seseorang sedang melakukan ibadah satu keyakinan yang menjadi mayoritas di Indonesia).

Rachun mengajak kita untuk berani berpikiran terbuka. Bersikap sesuai dengan urgensinya, bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan peka terhadap hal-hal yang terjadi sekitarnya. Bercermin diri, bertoleransi, tanpa melupakan jati diri kebangsaan pun juga kebudayaannya.

“Memahami tidak adanya urgensi untuk berbelit-belit, kami berbicara langsung kepada lawan bicara yang dituju,” urai Rachun.