Asam atau MATI!: Unit Techno ASAM Rilis Single Baru dengan Arahan Berbeda

Asam atau MATI!: Unit Techno ASAM Rilis Single Baru dengan Arahan Berbeda

Sebagai unit techno, ASAM memposisikan diri hadir melalui beat electro nan solid pada "Antitesis". Betul saja rupanya hal yang disampaikan. Nuansa gelap dan minimalis yang lekat dengan patron tradisional musik industrial dan minimal wave. Sejujurnya, ingin saya sematkan sedikit darkwave di sana apabila berkenan. Ada narasi bersuara berat dalam "Antitesis", melayangkan sedikit renungan atas unsur post punk yang terlintas dalam benak (mungkin tak disengaja tetapi tepat porsinya). Nostalgia saya kepada suara mendiang Craig Lorentson (Lowlife 1980 - 1997) pada bagian ini. Peduli setan Ian Curtis, meski pelopor dalam catur musik alternative rock/ indie - beliau terlalu mainstream bagi saya untuk mewakili ASAM.

Transisi ASAM melepas identitas awal trio ini berdiri terjawab sudah. Sebelumnya, ASAM dikenal konsisten sebagai penjaga sekaligus penyaji tetap upbeat techno yang tajam dengan membawa kicks 4/4 dalam setiap set-nya. Terkait proses, terbentuknya "Antitesis" lebih menantang saat ini, dibanding sebelumnya. Ketiga personil berada di kota yang berbeda; Jakarta, Denpasar, London. Situasi seperti ini justru menjadi 'blessings in disguise' bagi ketiga ASAM. "Setiap personil punya waktu untuk 'semedi' dan fokus pada sounds/notes masing-masing," jelas Catra Darusman.


Artwork dari single "Antitesis"

"Bukan Lagu Dance yang 'Biasa'"

Proses kreatif kala membangun "Antitesis" berasal dari modular analog yang digodok Aditya Prayoga. Ia akui, 'kembali ke analog' adalah bentuk yang akan menjadi arahan musik ASAM ke depannya, setelah berkutat cukup lama pada fokus produksi berbasis komputer.  "Antitesis" akan menjadi bagian dari EP terbaru yang sudah di-draft sejak Januari 2018. Namun, karena jarak, perbedaan zona waktu, dan kesibukan setiap personil, proses produksi menjadi sedikit terhambat. Walau begitu, rilisan EP yang mencakup "Antitesis" siap dirilis akhir tahun ini, sedangkan single "Antitesis" telah dirilis dibawah label Dead Records, kolektif music producer dan DJ serta label rekaman yang berbasis di Jakarta. Kesimpulannya, "Antitesis" milik ASAM bukanlah lagu dance yang 'biasa', lebih rumit dan kompleks dari musik sejenis yang hanya jedag-jedug nggak jelas. ASAM mampu dan mumpuni "menggelapkan" gemerlap lantai dansa dengan aura nya sendiri.

Salam #unitmusikarwah

BACA JUGA - Video Music Review : Kunto Aji - "Topik Semalam"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner