Album Review: ‘Ancaman’ Ekspektasi dari Album “Berbagi Kamar”-nya Rekah

Album Review: ‘Ancaman’ Ekspektasi dari Album “Berbagi Kamar”-nya Rekah

Sumber foto: https://f4.bcbits.com/img/a1019099353_10.jpg

Garis besarnya terasa meleburkan post-hardcore dengan black metal dan shoegaze. Belum lagi pola komposisi math-rock yang mereka juga usung. FYI, belakangan math-rock ini disebut-sebut sebagai gairah baru dalam evolusi shoegaze dan post-hardcore.

Rekah, pada awalnya nama band ini terdengar asing di telinga kalian. Band ini dibentuk sejak 2014. Faiz Alfaresi (vokal), Johan Junior (drum), Marvin Viryananda (gitar), Tomo Hartono (gitar/vokal), dan Yohan Christian (bass) – adalah sederet nama yang sempat menyita perhatian beberapa kalangan atas berhasilnya mereka manggung di Negeri Sakura, Jepang, April 2017 silam.

Belum lama ini, mereka meluncurkan mini-album berisi 5 lagu, berjudul Berbagi Kamar. Rilisannya berformat cakram, dirilis melalui label independen Bandung, Royal Yawns. Mini album Rekah ini juga tersedia di berbagai macam kanal musik digital (Spotify, iTunes, Apple Music, Amazon, Deezer, Tidal, dan Bandcamp).

Sejak munculnya lagu “Untuk Gadis Yang Selalu Memakai Malam”, potensi Rekah memang langsung terendus sebagai band baru yang ditunggu-tunggu. Musik mereka cukup menarik. Garis besarnya terasa pada post-hardcore yang melebur pula rasa-rasa milik black metal dan shoegaze. Belum lagi pola komposisi math-rock yang mereka juga usung. FYI, belakangan math-rock ini disebut-sebut sebagai gairah baru dalam evolusi shoegaze dan post-hardcore.

Dalam album Berbagi Kamar sendiri, kekayaan komposisi di dalam semua track-nya ibarat siluman hardcore nan agresif. Strukturnya inkonvensional. Konsep tematiknya terasa unpredictable, membuat alur lagu-lagu mereka tampak neurotik. Kemasan liriknya juga tersusun progresif. Membentuk story-telling yang tetap punya kesan buas.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner