Album Review: ‘Ancaman’ Ekspektasi dari Album “Berbagi Kamar”-nya Rekah

Album Review: ‘Ancaman’ Ekspektasi dari Album “Berbagi Kamar”-nya Rekah

Semua liriknya merupakan interpretasi pengalaman pribadi Tomo. Mengagumkan, mengingat kemampuannya across the limit. Berkah skill ini dimiliki Tomo kala sempat menderita gangguan mental beberapa tahun lalu. Tomo menceritakan bagaimana kondisi yang dideritanya mempengaruhi pandangannya akan kehidupan, kematian, serta hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya. Agresi Rekah dalam album ini mengingatkan kita pada trengginasnya band-band depresif lainnya. Sebutlah Envy, I Hate Myself, Suffocate For Fuck Sake, Pageninetynine, dan Suis La Lune.

Overall, ada kualitas top notch milik mereka di beberapa lagu, meski di beberapa lagu lain saya menemukan kelumrahan pada umumnya band debutan yang masih meraba karakter. Komposisi yang akurat secara mood, plus beberapa kejutan melodi hal yang berpotensi adiktif di telinga. Sebutlah nomer berjudul “Mengeja Langit-Langit”, di mana semua liriknya ditulis dengan gaya sastra puisi Bahasa Indonesia.

Namun, khusus pada lagu berjudul “Berbagi Kamar”, terdapat beberapa part vokal dan beberapa isian bass yang false. Ada pula saat di mana sang vokalis utama terengah-engah saat harus melafalkan rentetan lirik panjang tak berjeda.

BACA JUGA - Rekah Persiapkan Diri Untuk Tur Di Negeri Sakura

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner