Album Debut Black Horses, 'Ballads of the Freedom Youth', Era Baru Rock Indonesia? (Bagian Dua)

Album Debut Black Horses, 'Ballads of the Freedom Youth', Era Baru Rock Indonesia? (Bagian Dua)

Foto didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Serak basah nan flamboyan menghipnotis. Katakanlah sensual, tapi tidak bagi saya, yang condong lebih memilih membiarkan Eddie Cochran, Richie Valens dan Tielman Brothers saja yang berteriak lembut sambil sesekali berdansa-dansi dan akrobat adu aksi di atas panggung. Sesekali pula terdengar sahutan suara Dickie Peterson sambil mencabik kuat-kuat basnya seperti kesurupan di balik rambut pirangnya yang menjuntai panjang; headbang tak beraturan. Sikap ini ditimpali Captain Beefheart alias Don Van Vliet yang kocak, gerak-gerik aneh segenap personil & The Magic Band-nya. Buster Poindexter ikut-ikut ada disana, ia yang sedikit kebingungan karna mengalami gugup akut  sedang mengalami "krisis kepribadian".

Dilanjutkan oleh Elton John, supaya teraliri nge-rock Blue Eyed Soul sambil bermimpi jadi astronot. Diselingi Van Morrison yang sedikit upbeat, dan juga Arthur Brown yang berapi-api lewat single "Fire"-nya. Belum lengkap rasanya tanpa kehadiran Steve Marriot bersama rombongan Humble Pie. Ada pula Bowie dalam moniker Ziggy Stardust yang berduet dengan Marc Bolan, menyanyikan “Lady Stardust”. Klaus Dinger juga Malcom Mooney sebagai  sumber inspirasi elektronik retro krutrock, nama ini lantas digantikan peziarah hippie asal Negeri Sakura, Damo Suzuki dari Can. Sedikit sentuhan powerpop dari Pete Ham, Tom Evans ditemani Chris Bell dan Alex Chilton. Kurang dihargai, diremehkan tetapi mewariskan musik indie dan alternative di kemudian hari, setelah beberapa dekade dan sangat berkesan bagi muda-mudi canggung, salah satunya saya sendiri.

Percepat waktu, sedikit modern saya tambahkan Joseph Washburn yang nge-hit saat mengkover lagu milik King Harvest "Dancing in The Moonlight", "Remedy" milik Chris dan Rich Robinson bersaudara dari The Black Crowes; dan tentu saja Crispian Mills yang mengembara sambil fasih merapalkan mantra dan kisah mahabarata juga Ramashinta di pegunungan hindustan. Mencari Shiva dan pencerahan spiritual atas saran George Harrison, katanya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner