A Page About: Tuhan yang Seperti Apa yang Seharusnya Mati?

"Tuhan Telah Mati" adalah salah satu karya Forgotten yang paling kontroversial. Bersiaplah, jangan biarkan telingamu telanjang kali ini!

Memperluas sudut pandang dengan nada yang tidak akrab di telinga mungkin adalah kalimat tepat kala mendengar lagu yang dikumandangkan oleh Forgotten. Sebuah band berbahaya dengan amunisi musik dan muntahan lirik, yang tidak hanya menampar pendengarnya dengan penuturan yang sarat kritik, dengan pemilihan diksi yang kasar dan vulgar tanpa kompromi, tapi juga menyimpan ambiguitas yang mungkin akan memancing multitafsir, andai tidak dikaji lebih dalam lagi secara esensinya.

Karya mereka yang mungkin bisa memancing kontroversi sala satunya di lagu "Tuhan Telah Mati". Sebuah lagu lama Forgotten, yang kala itu membuat saya menoleh dengan judul yang terbilang berani tersebut. Apalagi di era semua orang mudah sekali tersulut emosi oleh sebuah provokasi, tentu hal-hal dogmatis seperti konsep ketuhanan itu sendiri jadi ranah yang sensitif, ketika itu diangkat dipermukaan.

Namun, agaknya hal-hal yang merupakan analogi lewat pendekatan dari sisi ageman, dan hal dogmatis tersebut tidak bisa diartikan dengan telinga yang telanjang. Perlunya membuang jauh rasa malas untuk mencerna liriknya menjadi hal mutlak, kala saya mencoba menerka Tuhan mana yang dimaksud Forgotten telah mati tersebut. Apakah Tuhan yang selama ini saya sembah? Atau ada Tuhan-Tuhan lainnya yang keberadaannya dianggap telah mati, dan mungkin pada akhirnya hanya menjadikan tuhan sebagai mitos, layaknya sebuah legenda dalam cerita rakyat.

Penggalan lirik “mati logika, putuslah asa, sembah dunia, kotor media, racuni jiwa, halalkan dosa” di lagu "Tuhan Telah Mati" menyelamatkan sesat pikir saya, kala saya pertama kali membaca judul lagu tersebut, tanpa mengkajinya lebih jauh. Kalimat racuni jiwa dan halalkan dosa adalah bentuk kritik keras Addy Gembel, selaku orang yang paling bertanggung jawab dalam penulisan lirik lagu di Forgotten. Dari apa yang saya tangkap, Addy merasa muak dengan semua topeng kepura-puraan banyak orang bersembunyi dengan tajuk agama dan Tuhan, yang padahal dia melakukan hal-hal yang justru dibenci oleh Tuhan. Orang-orang yang mengaku bertuhan itu justru telah membunuh Tuhannya sendiri, dengan mengesampingkan perintahnya.