A Page About: Tuhan yang Seperti Apa yang Seharusnya Mati?

A Page About: Tuhan yang Seperti Apa yang Seharusnya Mati?

Hal ini diperkuat dengan penggalan lirik lainnya yang berbunyi “mereka hina dan nista, terjerat oleh dunia”. Kata dunia di sini pada akhirnya menjadi Tuhan itu sendiri, atau lebih tepatnya yang dituhankan. Terlepas dari kacamata religi, sebenarnya konsep menuhankan dunia bisa berbanding lurus dengan ideologi kapitalisme, ataupun trik politik yang menurut aristoteles adalah sebagai alat untuk mencapai sesuatu (biasanya berupa kekuasaan), dengan cara apapun. Menggaris bawahi kalimat “dengan cara apapun”, ini jadi indikasi jika penindasan atas nama kekuasaan pada awalnya adalah berlatar belakang menuhankan dunia itu tadi. Sehingga, Tuhan yang sebenarnya sudah tidak ada lagi, karena mereka bunuh dengan egosentris mereka akan hasrat duniawi nya.

Jadi pertanyaan sebenarnya adalah Tuhan seperti apa yang harusnya mati? Apakah hal-hal dogmatis yang di luar nalar, lewat semua keimanan yang hadir ditiap sudut hati paling dalam setiap orang? Ataukah hal-hal yang berbanding lurus dengan ketamakan hasrat, dan kerakusan tikus gendut berdasi, yang lenggang kangkung di sudut gedung, yang katanya mewakili rakyat itu? Apakah kita menuhankan dunia? Ataukah menuhankan diri sendiri, dengan mengagumi logika yang berjalan beriringan dengan hal teoritis akan intrik untuk menjatuhkan siapapun?

Pertanyaan-pertanyaan yang mengudara bersamaan dengan teriakan parau Addy Gembel, yang menjadi konduktor pasukan musik dari neraka, sampai kemudian tensi tinggi yang dihadirkan distorsi gitar di lagu ini makin memacu adrenalin, yang terus bersahutan dengan perang batin tentang siapa yang seharusnya mati. Tuhan atau diri sendiri? Siapa yang seharusnya mati? Tuhan atau dunia ini? Semoga, kita tetap terpelihara oleh nalar yang baik, bukan serupa bipolar pada pikiran yang memudar bersamaan dengan asap hitam knalpot mobil, yang berdesakan sedang berlomba membunuh tuhannya, untuk kemudian menghamba pada tuhan barunya, yang mereka sebut uang.

Foto milik Forgotten Official

BACA JUGA - Terjun ke Atmosfir Kehancuran Masal Lewat Kaliyuga

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner