Bisakah Audio Drugs Menggantikan Real Drugs?

Bisakah Audio Drugs Menggantikan Real Drugs?

Words by Angkuy

Bagi beberapa orang, audio drugs atau digital drugs bisa menjadi alternatif untuk recreational drugs. Positif bagi pengguna, namun negatif bagi bukan pengguna, khususnya orangtua yang sangat melindungi anaknya dari bahaya recreational drugs. Orangtua tentu saja mendapatkan mimpi buruk yang akan mengancam anak-anaknya. Tapi, apakah benar-benar berbahaya?

Salah satu audio drugs yang banyak dikenal adalah “I-Doser”. Ini merupakan aplikasi yang menyajikan pemutaran (playback) konten audio. Yah, hanya itu saja, sangat sederhana, hanya aplikasi yang di dalamnya memiliki konten audio yang bisa kita putar. Tapi, konten audio-nya itu lah yang jadi ‘masalah’.

“I-Doser” menyajikan konten audio yang bisa merangsang mental states manusia melalui proses binaural beats. Kita coba bahas satu-satu ya, mental states itu kondisi dimana ada perubahan dalam kesadaran manusia, kata kuncinya adalah perubahan dalam otak. Kalo binaural beats itu singkatnya adalah terapi otak melalui gelombang suara. Jadi, “I-Doser” itu merupakan aplikasi yang bisa merubah beberapa fungsi otak melalui gelombang suara.

Secara neurology, manusia itu bisa berubah tingkatan kesadarannya karena ada perubahan pada fungsi neuron, atau bagian-bagian otak. Misalnya bisa menjadi lebih waspada, lebih perhatian, lebih disiplin atau lebih aktif. Nah, masih secara neurology nih, perubahan tersebut bisa dilakukan melalui psychoactive drugs. Tunjuk contoh deh, marijuana itu merupakan psychoactive drug, orang yang mengonsumsi jenis ini pada dasarnya akan memiliki tingkat relaksasi yang tinggi, lebih paranoia, lebih sensitif hingga adanya kelambatan reaksi. Nah, si “I-Doser” ini mencoba melakukan yang sama namun melalui gelombang suara.

Kenapa bisa ya lewat gelombang suara?

Jadi, manusia itu memiliki 5 jenis frekuensi otak yang memiliki fungsinya masing-masing. Yang pertama yaitu Beta, keadaan dimana kita sedang terjaga dan waspada, di frekuensi ini kita akan memiliki pemikiran yang aktif dan otak kita dapat beroperasi secara maksimal. Yang kedua yaitu Alpha, keadaan dimana kita sedang santai dan terjaga pada waktu yang sama. Kalo yang ketiga, yaitu Theta ini keadaan yang sedang santai juga, tapi setengah terjaga, misalnya pada saat melakukan meditasi, atau menjelang tidur lelap. Kemudian untuk frekuensi Gamma, yaitu keadaan dimana kita dalam keadaan waspada, hati-hati, fokus, misalnya ketika ujian atau memecahkan masalah. Sedangkan yang terakhir, frekuensi gelombang Delta, merupakan keadaan dimana kita sedang tidur yang sangat mendalam, ketika tingkat kesadaran kita hilang.

Nah, kata kunci “kesadaran hilang” tentu saja menjadi bagian yang ditunjuk oleh audio drugs, maka proses binaural beats yang digunakan adalah target frekuensi Delta pada otak manusia. Namun, semua hal tersebut bersifat teoritis, lalu bagaimana prakteknya?

Saya mencobanya, ternyata tidak mudah untuk memahami perubahan kesadaran yang dialami. Butuh 15-30 menit proses pendengaran audio drugs ini dan ruangan gelap ternyata membantu proses lebih baik. Perubahan yang dirasakan tidak begitu besar pada tubuh, namun pada tingkat mood sangat cepat berubah. Bisa menjadi lebih tenang, lebih senang hingga lebih memiliki inspirasi.

Jadi, audio drugs ini bisa juga dijadikan sesuatu yang positif, karena fungsinya banyak berpengaruh pada perubahan mood dan tingkat kesadaran yang tinggi pada saat tidur dan kita bisa mengatur mood-nya. Namun bagaimana pun, audio drugs ini tidak sekuat real drugs dan masih menjadi perdebatan di antara masyarakat, kepolisian dan kedokteran. Jadi, ketika ada yang masih meragukan tentang efek audio drugs pada manusia, perlu dibuktikan dengan tahapan tadi, namun memang lebih banyak terjadi perubahan pada mood dan kesadaran, namun belum terbukti sama efeknya dengan real drugs. Gimana? Berani coba?

Photos Courtesy :

www.i-doser.com

Check This Link :

https://www.youtube.com/user/IDosingFan

 

Writer

New Media Artist

Song Writer

Traveller

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner