Inilah Fakta-Fakta yang Membuktikan Maladialum Memang Pantas disebut Unik dan Kreatif

Inilah Fakta-Fakta yang Membuktikan Maladialum Memang Pantas disebut Unik dan Kreatif

Mengusung pola musik yang unik, Maladialum berbagi cerita seputar proses kreatif bahkan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh member di dalamnya. Banyak hal menarik yang mereka lakukan dan dalami dalam membuat musik yang tidak biasa. Simak beberapa poin yang merangkum keunikan Maladialum yang diambil dari cerita-cerita bersama personil Maladialum

 

Maladialum menyertakan berbagai unsur dari Nusantara

Dalam lagu-lagu Maladialum, mereka melakukan ekplorasi musik eksperimental yang digabungkan dengan unsur kedaerahan, dan hal tersebut sangat sering ditemukan di materi yang mereka garap. Memang, Maladialum mengemas musik mereka dengan kombinasi dari berbagai daerah. Bahasa-bahasa dari daerah Toba, Sumatera Utara, bahkan daerah Timur disisipkan di antara nyanyian Maladialum. Tak hanya bahasa, nada yang dipakai dalam lagu daerah pun menjadi unsur lain, seperti lagu “Amaranta” yang mengambil pentatonik dari lagu-lagu Dayak. Bahasa, nada, atau alat musik dari berbagai daerah di Indonesia menjadi satu padanan dalam musik Maladialum.

 

Inspirasi itu datang darimana saja, bahkan ketika tidur

Briegel Bagenda bercerita, darimana saja inspirasi itu datang. Awal kali Maladialum menciptakan “Suara Bumi”, inspirasi datang setelah Briegel berusaha mengakhiri hidupnya, namun akhirnya berujung pada pertemuan dengan pihak-pihak yang membantunya memiliki pola pikir yang lebih terbuka. Ada pula lagu yang tercipta ketika ia sedang berada di Pegunungan Alpen seperti “Sukma” dan “Matahari” atau kedalaman Hutan Kalimantan. Lagu dari hasil suntikan stimulus pun tentu ada, meski sebenarnya dikombinasi dengan cerita yang berbau ketidaksengajaan (baca: keracunan THCA). Bahkan, Briegel mengaku ia seringkali mendapat inspirasi dari dalam mimpi. Dalam mimpinya, ia mendengar nada-nada atau alur cerita yang ketika bangun langsung ia tulis atau senandungkan dan rekam untuk menjadi bahan awal lagunya, seperti yang terjadi di lagu terbaru mereka, “Gurun”.

 

Sebelum manggung, Maladialum selalu melakukan OM circle

Selama 30 detik sebelum memulai performanya, Maladialum selalu berkumpul dalam satu lingkaran, berpegangan tangan, dan bermeditasi bersama. Hal ini dilakukan agar mereka dapat tersinkronisasi, dan memulihkan energi serta menyamaratakannya dengan hal-hal yang positif. Dengan begitu, mereka merasa lebih tenang. Mereka bergandengan dengan memposisikan jempol di sebelah kiri, fokus dalam kata “OM” bersama-sama, mencari titik suara yang pas, hingga frekuensi dirasa naik. Setelah itu, barulah mereka berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

BACA JUGA - Ekperimentasi Audio, Visual, dan Interaksi dalam Satu Gelaran Showcase Milik Maladialum

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner