CoklatInterview : PUNK MENURUT SADUT JARI TENGAH

CoklatInterview : PUNK MENURUT SADUT JARI TENGAH

Disela-sela kesibukannya dalam menjalani pendidikannya, Muhammad Mukhlis Aditya alias Sadut, pembetot bass Jari Tengah yang membeberkan pandangannya mengenai indie, dan punk kepada kontributor DjarumCoklat yang kemarin sudah kita ulas. Berikut obrolan santai sore hari bersama Sadut yang berhasil kami rekam.

Ask      : apa sih indie itu buat maneh?

Sadut   : indie itu beda sama mainstream lah ya, beda sama major label yang lebih diatur. Di indie itu lebih semau kita, mau dari lagu, lirik ya terserah kita. Lebih bebas berekspresi.

Ask      : pengaruh gadget dan media sosial buat band maneh?

Sadut   : saya sih gamau munafik, lebih ke realita sih, sangat mempengaruhi. Dari media sosial kita bisa mempunyai jaringan yang sangat luas. Kita bisa kontek-kontekan sama band luar lah.

Ask      : gimana sama istilah DIY atau Do It Yourself

Sadut   : Oke urang setuju. Ada istilah punk itu anti-media, tapi beberapa personilnya justru memegang gadget, IPhone lagi. Mungkin penafsirannya yang salah. Anti-media mungkin si band itu tidak mau diliput atau diekspose ada anggapan urang mah punk nya nggeus weh urang bawah tanah. Tapi kata urang mah sah-sah aja punk masuk media mah.

Ask      : tanggapan mengenai anti-kemapanan

Sadut   : anti mapan sendiri simple sih, anak punk tidak mau memperlihatkan kekayaannya, penampilannya, ga show off, ya biasa-biasa aja.

Ask      : Menurut Sadut punk itu modern?

Sadut   : enggak! Punk itu lebih ke sikap kita. Punk adalah sebuah perilaku. Walaupun musiknya alternative, grunge, atau pop tapi kalo attitude-nya ngepunk ya disebut punk.

Ask      :Gimana fenomena hipster

Sadut   : saya sekarang banyak melihat orang berpakaian dan berpenampilan punk tapi dalam attitude atau apapun ya ga punk, contohnya ya ngamen. Sekarang lagi marak budak punk ngamen, haying milu ngamen. Atau kaya drummer The Rock, setelan mohawk, tapi ngejatuhin punk pisan. Punk tuh ga kaya gitu, ngebawain lagu cinta-cintaan. Punk itu adalah simbol perlawanan.

Ask      : dari segi fashion, punk itu seperti apa?

Sadut   : punk itu ga selalu harus jaket jeans spike, celana jeans belel, sepatu docmart, baju lusuh. Maksudnya punk ya punk ga bisa diliat dari penampilan tapi diliat dari sikap. Karena banyak yang mengaku punk tapi gatau apa itu punk.

Ask      : kenapa pake jaket spike?

Sadut   : ya itu menandakan bahwa itu perlawanan, lebih ke anti-mayoritas, dan simbol ancaman. Mengancam tapi tidak menyakiti dan punk itu bukan kriminal.

Ask      : kenapa ga berpenampilan punk?

Sadut   : percuma aing penampilan punk tapi aing mendayu-dayu, a***g!!! henteu sah jadi punk na. mending  aing ga setelan punk, tapi punya sikap punk.

Ask      : ada quote dari maneh?

Sadut   : segala sesuatu itu gaada yang instan, butuh proses. Maka cintailah proses. Sekarang ada yang melabelkan instan seperti di bungkus mie instan. Tapi lihat oleh kalian, mie instan pun butuh proses untuk disajikannya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner