• NOOSE

NOOSE

Skena musik cadas di Indonesia sangatlah sehat dan mengeliat, namun kesan nya skena musik di Indonesia mengalami obesitas hanya pada ‘Negara Barat’ saja (Jakrta dan Bandung). Hal ini lah yang membuat tiga orang pemuda asal Malang beranjak dari ranjang mereka yang rusuh dengan muka-muka lusuh akan kurang nya asupan apresiasi masa pada musik heavy di Malang. Ketiga pemuda tanggung: Fadly (Vocal & Guitars), Kevin (Bass), dan Dendi (Drums) secara resmi membentuk dan mengutuk band bernama Noose yang terinspirasi oleh tiga buah lagu secara spesifik yaitu: Eyehategod – Medicine Noose, A Perfect Circle – The Noose, dan Soundgarden – Pretty Noose. Kata Noose sendiri berarti ‘tali tambang yang digunakan untuk gantung diri’ cukup ironis memang karena meskipun Noose memainkan musik yang suram dan muram tetapi para personil band ini sangatlah optimis untuk mencapai mimpi-mimpi mereka dalam dunia musik. That sounds really cheesy, but we are heavy. Secara musikal Noose menyebut genre mereka sebagai Misanthropic Stoner Rock, memainkan Stoner/Doom Metal dengan Rock and Roll sensibility. Dengan iman kuat menyembah Heavy Rock 70an seperti Black Sabbath, Budgie, dan Deep Purple serta meng kolase-kan nya dengan band rock/metal kontemporer seperti Mastodon, Priestess, dan Baroness. Memiliki visi dan juga skema untuk mempopulerkan kembali music purba ala Black Sabbath dengan sound yang modern.
EP pertama yang bertajuk Flawless Darkness yang merupakan pelesetan dari album Watain – Lawless Darkness ini beramunisikan enam (6) buat lagu original dan sebuah lagu cover. Secara tematik EP ini mengangkat dan mengusik tentang kehidupan dan isu-isu sosial, namun juga terdapat beberapa track yang bersifat personal seperti pada track Deathwish. Track 1, N.O.D (Nauseous on disarray) adalah intro sekaligus anthem versi kami, singkatnya kami ingin mengajak pendengar dan juga audience untuk sing along dan melupakan segala kepenatan duniawi. Track 2, Witchtrap: Lagu yang cukup heartfelt, beraroma Stoner Rock macam Queens of The Stone Age dan mengambarkan wanita sebagai ‘witch’. P.S. kami bukan misogynist kami misanthropist. Track 3, Surreal Way of Paradise: Meskipun riff utama terdengar sangat purba namun tema yang kami angkat pada lagu ini sangatlah actual dan juga sensitif, kami menyinggung para orang-orang yang mengaggap diri mereka suci tetapi malah merendahkan orang-orang lain yang mereka anggap sebagai ‘pendosa’ tidak layak mendapat yang mereka sebut dengan paradise, seperti yang dikatakan dedengkot thrash metal Testament “Practice What You Preach”. Track 4, Children of The Grief: dari judulnya saja mungkin sudah banyak yang tau kalo ini adalah pelesetan dari lagu Black Sabbath yaitu Children of The Grave, lagu ini menceritakan tentang bagaimana kehidupan seorang outcast dalam lingkup masyarakat yang serba tergantung pada individu lainnya. Track 5, Devil’s Envy: Lagu ini bisa dibilang satu-satu nya lagu dalam EP yang bertemakan fiksi, premis dari lagu ini menceritakan tentang kedatangan Lucifer ke bumi yang menimbulkan kehancuran dan mengajak manusia menjadi pengikutnya. Track 6, Deathwish: meskipun lagu ini adalah lagu yang bertempo paling lambat namun ini adalah yang paling menyayat, dalam hal lirik silahkan tasfirkan sendiri hari terakhirmu hidup di dunia ini. Track 7, Territorial Pissings (Nirvana Cover): Nirvana sangatlah influential bagi kami bertiga, Punk Rock dengan sedikit bumbu Sabbath.

MEMBERS

Firlyano Fadly

vokalis & gitaris

Kevin Fahmi F

bassist

Dendi Ahmadi

drummer

SONGS

  • Children of the Grief

  • devil's envy

  • Deathwish

Website ini hanya diperuntukkan bagi Anda yang berusia 18 tahun ke atas.