The Sugar Spun dan Dinamika Kesehatan Mental di Lagu “Trapped in The Ice“

The Sugar Spun dan Dinamika Kesehatan Mental di Lagu “Trapped in The Ice“

Foto diambil dari rilisan pers The Sugar Spun

Lagu “Trapped in The Ice“ mengangkat tema seputaran kesehatan mental, di mana menurut mereka hal ini dilatari oleh gangguan akibat kejadian spesifik yang menyebabkan trauma berkepanjangan.

Menutup akhir tahun 2019 lalu, kolektif musik yang menamakan dirinya The Sugar Spun melepas debut mini albumnya yang berjudul All The Tracks Based On My Feelings And This Is What It Looks Like. Sebuah mini album yang ikut pula memantik semangat mereka untuk terus berkarya, serta menapakan kakinya di ranah musik tanah air. Satu hal yang kemudian mereka gambarkan lewat lagu “Trapped in The Ice“, yang didaulat sebagai single terbarunya.

Lebih jauh bercerita tentang lagunya, menurut rilisan pers yang DCDC terima, lagu “ATrapped in The Ice“ mengangkat tema seputaran kesehatan mental, di mana menurut mereka hal ini dilatari oleh gangguan akibat kejadian spesifik yang menyebabkan trauma berkepanjangan. Dituturkan pula oleh mereka melalui siaran persnya, jika sebagai makhluk sosial kita dibekali  kesehatan fisik dan mental untuk menggunakan potensi diri secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta membangun hubungan positif dengan orang lain. Namun dibalik itu, ada beberapa orang yang dengan segala dinamika dalam hidupnya mengalami gangguan kesehatan mental, dan harus berjibaku dengan banyak hal pelik.

Lagu dengan isian lirik personal ini kemudian diimbangi pula oleh isian musiknya, yang makin lengkap dengan masuknya Gilang Dhafir, sebagai orang yang bertanggung jawab untuk urusan synth/bass. Dimulai pada akhir Januari kemarin, pengerjaan single ini diakui mereka terbilang cukup singkat karena hanya memakan waktu kurang dari sebulan lamanya. Proses pengerjaan dilakukan di beberapa tempat berbeda, seperti Fuzzy Tape Room dan Ruang Rekam Sumarsana. Dari musik Sendiri The Sugar Spun banyak melakukan field recording dengan merekam banyak suara yang biasa kita dengar di kehidupan sehari hari, seperti suara ketukan pada botol kaca dan meja, sedangkan untuk mixing dan mastering dikerjakan oleh The Sugar Spun sendiri.

Sebagai tambahan, mereka menuturkan jika single ini merupakan sebuah pertanyaan bagaimana kita bertahan dan keluar dengan selamat atas kejadian/momen yang menimpa kita di masa lalu, seperti kata pepatah “what happened in the past, stays in the past. Don’t let it determine your future”. Sebuah kutipan yang kemudian digambarkan The Sugar Spun lewat lagu barunya ini. single ini sendiri sudah dirilis dibawah naungan Orange Cliff Records pada akhir Maret lalu.

BACA JUGA - Sebuah Reuni Perasaan Dari Purpla Lewat Single "Timur Jakarta"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner