Suguhan Lima Lagu Catchy dari Mini Album Perdana Kolektif Pop Asal Bogor, Neal

Suguhan Lima Lagu Catchy dari Mini Album Perdana Kolektif Pop Asal Bogor, Neal

Sumber foto : Press release Neal

Dalam mini album barunya, Neal mencoba untuk mengeksplor sound-sound baru yang sebelumnya tak dilakukan di band terdahulunya, Daylight.

Band unit pop asal Bogor, NEAL, akhirnya resmi merilis mini album berjudul Senandika, yang menjadi penanda kembali band yang digawangi oleh Hafidz Noorman (Vokal) Adie Prasetya (Bass), Aditya 'Dc' Maulana (Gitar), Aditya Maulana (Drum), Arka Achmad (Keyboard), Deni 'Denol' Noviandi (Gitar), dan bisa dibilang menjadi album pertama mereka dengan nama Neal, setelah sebelumnya sempat vakum cukup lama, ketika masih menamakan bandnya Daylight.

Mini album 'Senandika' ini sendiri dirilis pada acara Record Store Day di Bogor, pada Minggu 29 April 2018 lalu. Album yang bermaterikan 5 lagu ini dirilis oleh label asal Bogor juga bernama Tromagnon Records, dengan mengandalkan lagu jagoannya yang berjudul “Malam”, yang telah dirilis pada November 2017 lalu. Dengan tambahan 4 lagu lainnya, yang berjudul “Cahaya”, “To The One I Love”, “Kembali Pulang”, dan “Asa”, yang direspon cukup baik saat mereka manggung, dan apresiasi yang positif pada skena di kota Hujan.

Tentang penamaan mini album ini sendiri, mereka menuturkan jika judul Senandika diambil karena sebagai wadah mengungkapkan sebuah perasaan dan firasat. Aditya ‘Dc’ yang menulis semua lirik di album ini, mengungkapkan bila semua lirik memiliki kesinambungan, layaknya bercerita. Adit menuturkan jika secara garis besar liriknya bercerita, dalam artian punya fantasi yang sebenarnya tidak ada objeknya. Kemudian, semua lirik juga berkesinambungan dari satu lagu ke lagu lainnya.

Sedangkan untuk musik di album ini, Neal mencoba untuk mengeksplor sound-sound baru yang sebelumnya tak dilakukan di band Daylight. Bahkan, bassis Pure Saturday, Ade Muir, menilai Neal memiliki sound yang sangat tahun 90an. "Ini oke banget, 90s sounds yang kelas banget. Begitu denger entah kenapa yang pertama kebayang adalah band Puressence, dengan vokal yang lebih "laki-laki" dan less distorsi," ujar Ade memberi testimonial untuk album ini.

Sementara itu, proses pengerjaan album ini dimulai pertengahan 2017. Rekaman dilakukan di Studio 77 Bogor, lalu mixing dan mastering dilakukan oleh Ari Zenal yang sudah banyak menangani album rekaman band-band asal Bogor.

BACA JUGA - Single 1- Menjadi Senjata Pertama Remissa Dalam Album Tegangan Tinggi

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner