STUDIO POP,  Sebuah Kolektif  Proyek Eksperimental

STUDIO POP, Sebuah Kolektif Proyek Eksperimental

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Studio Pop/Suara Disko

Digagas oleh Suara Disko Untuk Mewadahi Kolaborasi Seni di Ranah Kultur Pop, Studio Pop menjadi sebuah proyek eksperimental yang membuat sebuah ekosistem bagi para pelaku industri kreatif di tanah air

Dalam lima tahun kebelakang animo penikmat musik Indonesia untuk menggali kembali identitas karya bangsa, khususnya terhadap kreasi musik tanah air lintas generasi semakin meningkat. Cangkupannya pun sangat luas, dengan jenis aliran musiknya yang beragam mulai dari musik yang lahir pada tahun 70-an, 80-an, dan 90-an. Dari sekian banyak, salah satunya seperti yang digagas oleh kolektif Suara Disko, yang saat ini sedang menggarap sebuah proyek cukup berbeda dari puluhan proyek mereka terdahulu.

Dinamakan Studio Pop, sebuah proyek eksperimental yang dimotori Suara Disko bercita-cita ingin membuat sebuah ekosistem bagi para produser, musisi, seniman dan juga selingkaran para pelaku industri kreatif di tanah air, untuk menuangkan gagasan dan ide-ide untuk berkolaborasi dalam sebuah karya seni.

Saat ini, Studio Pop mempunyai beberapa proyek yang dapat diakses via situs www.studiopop.id dan media sosial, terdiri dari fitur ulasan atau pembahasan singkat tentang apa yang sedang terjadi di ranah kultur pop saat ini – dengan melibatkan tokoh-tokoh lintas disiplin ilmu yang masih berkaitan dengan industri kreatif itu sendiri seperti clothing line, dan sebuah proyek audio visual yang dinamakan Studio Pop Show. Untuk program yang disebutkan terakhir – Studio Pop Show – menyajikan gambaran segala  aktivitas dibalik penggarapan sebuah karya yang dibagi menjadi beberapa episode.

Pada proyek perdana Studio Pop Show ini, menceritakan perjalanan duo disc-jockey Diskoria; Aat dan Merdy Simanjutak (The Sweaters)  – yang ditantang untuk berkolaborasi dengan produser dan seniman lainnya dalam kurun waktu kurang dari 24 jam untuk  menghasilkan sebuah lagu. Produser  yang dipilih di episode pertama ini, adalah Laleilmanino.

Sebagai catatan, ini bukanlah kali perdana Diskoria bekerja sama dengan trio produser Laleilmanino. Sebelumnya, Laleilmanino sudah menggarap dua rilisan Diskoria terdahulu, yakni “Balada Insan Muda” dan “Serenata Jiwa Lara”. Perbedaannya kali ini, mungkin durasi yang singkat karena harus menyelesaikan sebuah lagu dalam waktu 24 jam, dengan tema khusus yang ditentukan oleh tim kreatif Studio Pop.

Tidak berhenti sampai disitu, beberapa seniman lain turut pula diundang untuk terlibat dalam proyek kolaborasi Studio Pop Show. Pada kesempatan perdana ini, Eva Celia didaulat menjadi kolaborator yang menyanyikan lagu berjudul “Chrisye”. Menariknya, Eva melakukan perekaman vokal di tempat terpisah, yakni di studionya sendiri dalam waktu bersamaan, segala arahan dilakukan secara virtual. Akhirnya, dengan eksekusi yang efektif, Diskoria, Laleilmanino dan Eva Celia mampu menyelesaikan lagu ini dengan total waktu pengerjaan kurang lebih 20 jam.

Setelah merampungkan lagu “Chrisye”, selanjutnya Diskoria melibatkan Gianni Fajri dalam proyek ini dan mendapuknya sebagai sutradara video klip. Gian sapaan akrabnya, hanya memiliki waktu kurang dari seminggu untuk memikirkan ide kratif hingga proses produksi penggarapan video klip tersebut.

Segala keseruan dibalik penggarapan lagu dan video klip “Chrisye” terangkum dalam tiga episode Studio Pop Show yang telah tayang di situs www.studiopop.id, dan bisa disaksikan secara gratis.

Seperti apakah hasil kolaborasi Diskoria, Laleilmanino & Eva Celia pada lagu yang berjudul “Chrisye”? dan seperti apakah visualisasi yang diterjemahkan oleh Gianni Fajri? Teman-teman bisa mendapatkan semua jawabannya dan juga berbagai informasi dari tokoh-tokoh di ranah kultur-pop melalui situs dan media sosial Studio Pop, www.studiopop.id      

Catatan:

Sementara untuk perilisan lagu di toko musik digital akan mulai bisa dinikmati per tanggal 15 Januari 2021.

BACA JUGA - Pasca Hiatus Majesty Hadirkan EP ‘Delusi’ ke Permukaan

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner