Simfoni Kemurkaan 'Sempiternal Wisdom' - Petuah Kelam Solois Black Metal; Pure Wrath

Tak perlu berdandan corpse paint, dengan ikat pinggang peluru, spike berkarat dan tetek bengek ala Mayhem. Sempiternal Wisdom adalah kemurnian penuh murka nan syahdu dari seorang Januaryo Hardy.

Pure Wrath melahirkan debut album impresifnya pada tahun 2017 bertajuk Ascetic Eventide, lalu menyusul album mini Endless Journey yang hanya berjarak sepuluh bulan di tahun yang sama. Berselang satu tahun, kini di penghujung tahun 2018 akan semakin gelap dengan hadirnya album kedua penuh petuah kelam milik band black metal satu orang asal Jawa Barat; berjudul Sempiternal Wisdom.

Pada album Sempiternal Wisdom, Pure Wrath berafiliasi dengan label non-profit Pest666 Production asal Cina selaku distributor rilisan digital secara internasional dan berpijak nasional di bawah kendali Hitam Kelam Records. Album kedua ini menunjukkan eksistensi sekaligus ekspansi dari materi musik Pure Wrath sebelumnya. Bagi yang sudah tak asing, album pertama dan mini albumnya - secara komposisi keseluruhan lebih condong bermain di ranah blackgaze atau post black metal – namun kini Sempiternal Wisdom didominasi symphonic black metal. Ada sedikit nuansa gothic metal dan alternative metal juga di dalam album kedua Pure Wrath.

Pemilihan artwork bertema lokal, dikerjakan oleh Aghy Purakusuma yang sudah sering berurusan dengan banyak band metal bawah tanah dari berbagai negara.

Kerumitan komposisi musik dan kelamnya black metal mampu didobrak dengan lugas oleh seorang Januaryo Hardy. Singkat kata, tak perlu berdandan corpse paint agar terlihat total paling pagan, ikat pinggang peluru, spike berkarat dan tetek bengek ala Mayhem dengan jargon sembah puja setan dan antek-anteknya sampai harus mengubur dahulu baju di dalam tanah pekuburan. Sempiternal Wisdom adalah kemurnian penuh murka nan syahdu. Petuah kelam paling gelap tuk menyudahi tahun ini. Selamat menikmati!

BACA JUGA - Niskala Resmi Merilis Debut Album Mereka, 'Hourglass'