Niskala Resmi Merilis Debut Album Mereka, 'Hourglass'

Foto-foto rilisan fisik Hourglass didapatkan dari siaran pers yang dikirimkan oleh Niskala.

Niskala memilih format perilisan yang lain dari biasanya. Hourglass dirilis dalam format buku 26 halaman yang berisi foto-foto yang merepresentasikan lagu-lagu dari Niskala, hasil tangkapan fotografer ternama Yogyakarta, Bram.

Unit post-rock asal Yogyakarta, Niskala akhirnya merilis album penuh perdana mereka. Tajuk Hourglass dipilih oleh Damar Puspito (bas), Danish Wisnu (synth), Danar Puspito (gitar), Inderajaya (drum) dan Daniel Bagas (gitar) untuk menamai album ini, berisi sembilan buah lagu yang dirilis oleh Trauma Irama Record. Label ini adalah label independen yang juga berasal dari Yogyakarta, dan sebelumnya sempat menaungi Melancholic Bitch dan Yennu Ariendra.

Sembilan buah lagu yang bisa dinikmati dalam Hourglass adalah "Alana", "Captured Trails", "Commemorate", "Crimson Autumn", "Kneel and Pray", "Legacy of the Moon", "Phantasma", "Seeing the Unseen" dan "Vow". Salah satu dari sembilan lagu yang ada di album ini, yaitu "Legacy of the Moon" sudah dirilis dalam format music video sekitar setahun yang lalu. Album ini berdurasi lebih dari 40 menit, dan merupakan rangkuman perjalanan secara personal dalam tubuh Niskala, sebagai band atau pun individu lepas antar personilnya.

Hourglass dirilis dalam format cakram padat yang disertakan dalam sebuah buku setebal 26 halaman. Buku ini berisi foto-foto dari fotografer ternama dari Yogyakarta, Bram (@bramsky) yang merepresentasikan tiap lagu Niskala. Ini menjadi tambahan nutrisi untuk bisa memahami esensi tiap lagu dalam Hourglass, mengingat nyaris semua lagu yang digarap di album ini tidak menyertakan vokal. Buku ini dibalut dengan sampul hard cover, deboss dan hot print berwarna emas.

Hourglass dirilis pada 14 Desember 2018. Perilisan ini bertepatan dengan momen Niskala menggenapkan usia, di mana mereka sudah empat tahun terjun bebas di industri musik Indonesia.