Senn Melawan Stagnansi Pop Punk!

Senn Melawan Stagnansi Pop Punk!

Lewat Catman Seminar, Senn memberikan warna musik pop punk yang berbeda dengan maraknya band pop punk yang bermunculan.

Pop punk sedang menemukan kembali momennya tahun ini. Banyak band pop punk bermunculan menawarkan warna musiknya, yang sayangnya nampak seragam, mengulang pola-pola band terdahulunya di era 2000an awal. Sempat booming ketika genre musik ini hadir menawarkan bunyi-bunyi synth pada komposisi musiknya, sampai akhirnya perlahan meredup, dan di tahun ini mulai bermunculan kembali. Mereka menawarkan teenage spirit lewat nada-nada melodius, dengan pemilihan tema lagu seputaran problematika remaja hari ini.

Di antara sekian banyak band yang mengusung genre pop punk ini, sepertinya aliran ini bisa diibaratkan seperti sungai yang mengalir mengikuti arus, kebanyakan nampak seragam, baik secara musik ataupun liriknya. Namun, selalu ada saja yang melawan arus dan menjadi berbeda, dan ciri khas itu menjadi senjata utama yang ditawarkan kepada banyak orang. Salah satu yang melawan arus itu adalah unit punk rock/pop punk segar dari Yogyakarta bernama Senn, yang telah merilis full album beroktan tinggi bertajuk Catman Seminar

Sebelas track dirilis secara independen dengan format kaset terbatas 100 buah. Catman Seminar menjadi rilisan kedua grup musik ini, setelah sebelumnya mereka merilis demo album pada bulan Maret 2015 lalu, yang dirilis secara digital di Bandcamp mereka. Senn sendiri berdiri pada awal tahun 2015 di Yogyakarta, dengan line up yang menyisakan dua orang personil, yaitu Nanda Mahardhika (gitar/vokal), dan Gunawan Abhiyoso (drum/vokal). Album ini menyertakan additional bass yaitu Antonio Da Silva.

BACA JUGA - Ketika Musik Ska Punk Menggambarkan Tentang Surga Indonesia

Catman Seminar adalah sebuah album dengan perpaduan beat drum yang cepat, vokal penuh energi, dengan kesederhanaan riff gitar yang merujuk pada basic pop punk itu sendiri. Musiknya terasa penuh dan tepat guna, ketika balutan musiknya langsung mengarah ke titik yang seharusnya musik semacam ini dibuat. Uniknya lagi, lirik di album ini sebagian besar bertema kucing, dengan pengaruh band-band Jepang rilisan IHS Records, seperti Lack of Sense, Panic Qt’s, Kingons, A Page Of Punk, dan lain-lain.

Foto diambil dari rilisan pers Senn

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner