Reality Club dan Budak Cinta Bermakna Ganda di Single Barunya

Reality Club dan Budak Cinta Bermakna Ganda di Single Barunya

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Reality Club

Perilisan single “I Wish I Was Your Joke” berbanding lurus dengan konsep Reality Club yang lebih sinematik di perilisan ini, lengkap dengan poster, teaser, dan trailer dari video klip selayaknya film pada umumnya

Terbentuk pada akhir 2016, Reality Club menjalani lima tahun perjalanan karir bermusiknya dengan sederet pencapaian yang terbilang cemerlang, dari mulai terpilihnya mereka sebagai nominasi ‘Best Alternative Track Of The Year’ dan ‘Best Newcomer’ di ajang AMI (Anugerah Musik Indonesia) tahun 2018, hingga memperluas pendengar mereka sejak 2019 melalui showcase di berbagai negara seperti Tokyo, Malaysia, Singapore, dan Jeddah.

Band yang digawangi oleh Era Patigo (drum), Iqbal Anggakusumah (gitar), Faiz Novascotia Saripudin (vokal dan gitar), Fathia Izzati (vocal dan keyboard), dan Nugi Wicaksono (bass) ini mengetengahkan lagu-lagu yang berisi pesan-pesan emosional dan disampaikan dengan lirik yang mendalam dan suara yang catchy.

Bicara tentang karya, Reality Club termasuk band yang cukup concern dengan eksplorasi musikal dalam pola kreasinya. Satu hal yang kemudian tergambar pula di single barunya yang berjudul “I Wish I Was Your Joke”. Lagu ini merupakan obat rindu bagi para penikmat karyanya setelah lebih dari setahun sejak album kedua mereka rilis dan menjadi perbincangan dimana-mana.

Lebih jauh tentang single barunya, hal ini berbanding lurus dengan apa yang mereka kampanyekan sejak pertengahan Maret lalu, di mana secara konsep Reality Club mengusung tema yang lebih sinematik di perilisan ini, dengan merilis poster, teaser, dan trailer dari video klip selayaknya film pada umumnya. Hal ini diakui mereka sebagai penanda bagi era baru Reality Club dalam bermusik, setelah sukses dengan album keduanya pada 2019 lalu.

Kembali dengan nuansa rock yang dibalut dengan aransemen strings quartet, Reality Club menunjukkan eksplorasi dan peningkatan yang cukup serius baik dalam warna maupun kualitas bermusik di tahun keempat karirnya. Selain itu, Reality Club juga menampilkan Bilal Indrajaya sebagai bintang tamu di single ini. Secara penulisan, diakui oleh mereka jika lagu ini bercerita tentang fenomena seseorang yang menjadi budak cinta, dimana ia rela tidak perlu diakui atau diperlakukan seperti pacar, pasangan, atau ‘opsi pertama’ oleh orang yang ia suka selama ia bisa terus bersama orang tersebut.

Jika diumpamakan, sama seperti ‘go-to joke’ atau bahan lawakan andalan yang selalu kita siapkan saat sedang bercengkrama dengan teman-teman ketika kita sudah kehabisan topik - ia rela menjadi orang terakhir jika orang yang ia sukai sudah kehabisan opsi untuk menghabiskan waktu dengan orang lain. Lagu ini berisikan lirik bermakna ganda yang dicampur dengan sentuhan berkelas dari strings quartet oleh Chicha Adzhari dan fitur menawan dari Bilal Indrajaya untuk menciptakan perpaduan yang menarik antara genit dan berkelas. 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Reality Club (@realityclub)

BACA JUGA - “$$$$omeday” : Groove Gelap dan Segenggam Harapan Dari GHO$$

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner