Menghidupkan Kembali Sekte Pemuja Kebisingan Nirvana

Menghidupkan Kembali Sekte Pemuja Kebisingan Nirvana

Distorsi Akustik mendaur ulang lagu salah satu lagu Nirvana yang paling legendaris.

Usai merilis mini album bertajuk Pu7i Utomo tahun 2016 lalu dan merampungkan tur di beberapa kota di Pulau Jawa, kali ini grup musik asal Semarang, Distorsi Akustik membawakan lagu paling populer dari sederet karya milik Nirvana berjudul “Smells Like Teen Spirit”. Lagu yang juga merupakan gebrakan awal dari band asal Seattle ini dirilis DCG Record. Lagu yang terangkum dalam album Nevermind tersebut meledak di pasaran, yang uniknya ternyata diilhami oleh sebuah merek deodoran, Teen Spirit.

Distorsi Akustik mendaur ulang lagu tersebut, dengan penambahan alat musik gesek untuk menambah suasana “muram” pada lagunya. Bekerjasama dengan seorang pemain biola, Alfian Mulia, dan Irene Syebatia Bumi yang didaulat untuk mengisi sesi vokal, Distorsi Akustik terbilang sukses mengubah tingkah beringas dan laku brutal lagu milik Kurt Cobain ini. "Smells Like Teen Spirit" juga merupakan letupan selebrasi mereka mengenang karya sang legenda Kurt Cobain yang tutup usia di angka sakral 27 tahun, tepat delapan tahun usai Nirvana merangkum karyanya dalam album Live at Reading yang dirilis pada 2 November 2009 silam. Ini adalah konser yang mereka laksanakan di Reading Festival, sebuah festival legendaris yang diadakan di Inggris.

BACA JUGA - Mempresentasikan Rock 'n Roll Khas Indonesia ke Publik Eropa

Distorsi Akustik menuturkan jika rilisan Live at Reading adalah rilisan live yang jujur, dengan pesta pora yang diawali dengan lagu "Breed" dan diakhir dengan lagu "Territorial Pissing". Album itu pulalah yang membuat mereka pada akhirnya “mengkultuskan” Nirvana sebagai kiblat bermusiknya. Trio Seattle itu menyuguhkan sebuah tensi energi yang luar biasa mereka di atas panggung, dan telak memukul gendang telingamu hingga berdengung. Ditingkahi dengan beberapa kesalahan dalam permainan mereka, entah kesengajaan atau tidak, ini sekaligus adalah sebuah manifesto bahwa Nirvana adalah sebenar-benarnya Nirvana. Sebuah surga di mana kebisingan menjadi santapan utama, namun tetap memprioritaskan kejujuran dalam tingkah laku dan karya. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ragil, drummer Distorsi Akustik.

Foto diambil dari rilisan pers Distorsi Akustik.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner