Mengawinkan Orkestra dan Etnik, Beyond Symphonic Rilis "Mahacara Dewani"

Gambar di atas didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya. Dari ujung barat ke timur, masing-masing daerah memiliki keunikannya tersendiri, baik dari segi logat, bahasa, kostum, tradisi, juga pada hal-hal yang berbau seni, baik rupa, tari, pertunjukkan, hingga tentunya musik. Unsur etnis yang melekat kuat di kultur tradisional Indonesia tak pernah surut pesonanya, karena keindahannya, keunikannya, juga karena hal tersebut menjelma menjadi sarana identifikasi yang valid atas nilai-nilai yang terkandung di tanah air.

Hendika Dwi Prasetyo adalah salah satu nama yang tertarik atas kekayaan budaya Indonesia. Mengangkat kisah dari tempatnya berasal, Lumajang, Jawa Timur, ia meracik musik yang mengedepankan unsur musik etnis dalam karyanya, yang kemudian ia "kawinkan" dengan nuansa orkestra. Lewat nama Beyond Symphonic sebagai entitas yang menaunginya sebagai one-man-project. ia menciptakan musik instrumental progresif yang mengangkat tema tentang Kerajaan Lamajang Tigang Juru, di mana kerjaaan tersebut sekarang menjadi kota Lumajang.

"Mahacara Dewani" adalah single yang dirilis sebagai ajang perkenalan dari Beyond Symphonic. "Mahacara Dewani" adalah bahasa Sansekerta yang berarti bermurah hati terselubung kemuliaan. Lagu ini adalah satu dari delapan track instrumental yang digarap oleh Beyond Symphonic, yang nantinya akan dirangkum dalam sebuah album penuh. Lewat lagu berdurasi lebih dari lima menit ini, nuansa orkestra dan etnik dalam ketukan progresif dapat dinikmati dengan aransemen yang rancak.

Lagu "Mahacara Dewani" sudah bisa dinikmati di berbagai pelantar musik digital. Silakan kunjungi akun Spotify, atau kanal YouTube Hendika Dwi Prasetyo untuk menikmati single perdana dari Beyond Symphonic.