Mengangkat Teori Kübler-Ross, Post-Human Rilis EP 'Nothing To Be Done'

Mengangkat Teori Kübler-Ross, Post-Human Rilis EP 'Nothing To Be Done'

Foto didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Menyambung rilisan berjudul "Lost" yang dilepas beberapa waktu lalu, band progressive metal asal Bandung, Post-Human kembali hadir dengan rentetan materi teranyar. Sebuah album mini bertajuk Nothing To Be Done resmi dipublikasikan per 19 Juli 2019 oleh Boris (bas), Rizqi Iskandar (vokal), Richard F. Mutter (drum), Getha Azam C (bas) dan Domu (gitar).

Album mini ini berisi lima lagu utama dan satu intro. Menariknya, masing-masing dari materi yang diluncurkan oleh Post-Human ini mengimplementasikan hal-hal yang berbeda, namun berangkat dari satu benang merah.

Post-Human mengangkat teori psikologi yang diperkenalkan oleh Elisabeth Kübler-Ross, yaitu teori tentang Lima Tahap Kedukaan (The Five Stages of Grief). Tahapan itu dimulai dari denial (penyangkalan), anger (marah), bargaining (menawar), depression (depresi) dan acceptance (penerimaan). Lagu-lagu yang terdapat dalam Nothing To Be Done merujuk pada lima tahap psikologis tersebut, yang menurut Post-Human bisa menjadi alih wahana dari narasi berdasarkan teori di atas melalui sudut pandang orang pertama.

EP Nothing To Be Done direkam di Re-Built 40124 Studio. Dimatangkan selama satu tahun, Post-Human akhirnya merilis album mini tersebut dalam bentuk fisik yang sudah didistribusikan di berbagai toko musik, juga melalui platform digital, seperti Spotify dan YouTube. Khusus untuk YouTube, Post-Human merilis video musik dari ke-enam materi dalam Nothing To Be Done secara berkala, sepanjang bulan Juli. Sampai hari ini, lagu berjudul "Run" dan "Out Of The Light" sudah bisa dinikmati secara visual di kanal YouTube Post-Human.

BACA JUGA - KAPITAL Akan Meneruskan "Teror Dari Belantara" di Album MANTRA

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner