Getir dan ‘Dingin’ : Interpretasi Menarik HELMPROYEK Akan “Insulin”

Getir dan ‘Dingin’ : Interpretasi Menarik HELMPROYEK Akan “Insulin”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers HELMPROYEK

Lagu “Insulin” dilatarbelakangi oleh kisah kehilangan salah satu anggota keluarga yang akhirnya berpulang, setelah melalui proses perawatan intensif yang lama melawan komplikasi penyakit.

Menuliskan kata “Insulin”, tidak jarang banyak diantara kita yang kemudian menginterpretasikannya sebagai sesuatu yang dingin dan getir, hingga tidak jarang kerangka imajinasi kemudian menuntun pada detik-detik kematian yang menegangkan, serta doa-doa ikhlas di ujung penyesalan. Satu hal yang kemudian menjadi trigger bagi sebuah unit industrial (veteran) asal Bandung bernama HELMPROYEK, yang kembali dengan pola kreasi seru terbarunya, lewat sebuah single berjudul “Insulin”.

Dilansir dari rilisan pers yang DCDC terima, mereka menuturkan jika lagu “Insulin” ini dilatarbelakangi oleh kisah kehilangan salah satu anggota keluarga yang akhirnya berpulang setelah melalui proses perawatan intensif yang lama melawan komplikasi penyakit. Melihat secara langsung orang yang disayangi tersiksa setiap hari bukanlah hal yang menyenangkan, menurut gambaran mereka. Suntikan demi suntikan, butiran obat yang selalu bertambah jumlahnya, suara dan erangan yang menahan sakit, serta selang-selang yang tertancap di tubuh adalah pemandangan buruk yang musti dilihat berulang-ulang. 

Masih mengutip informasi yang diterima melalui siaran persnya, musik dan lirik lagu “Insulin” digarap oleh Rathomi Trinugraha, sementara aransemen dasarnya dikerjakan oleh Adhitya Wibisana. Lagu ini direkam di lokasi terpisah dalam rentang tahun 2015-2016. Proses mixing dilakukan di Reds Studio (Bandung) oleh Indra Adhikusuma, sedangkan sesi mastering dituntaskan oleh Adhit Android di Infinite Labs (Bandung). “It’s a sad song. But I hide those pain, guilty feeling, disappointment, helplessness, sadness in a heavy distortion, a fast tempo track, and intentionally break my own voice for that song,” pungkas Rathomi Trinugraha (vokal, synth) mengenai lagunya.

Single “Insulin” dirilis resmi oleh label rekaman Orange Cliff Records sejak tanggal 28 Agustus 2020 dan beredar di berbagai platform musik digital. Sedangkan untuk artwork sampulnya menggunakan karya ilustrasi kolase garapan Much. RIfqi (@destroyxstairs). SIngle ini juga akan dibarengi dengan peluncuran video live performance di kanal Youtube mereka.

Sedikit kilas balik tentang HELMPROYEK. Mereka adalah unit industrial rock yang sudah lama melintas di sirkuit musik independen di kota Bandung. Terbentuk di bangku SMA sejak tahun 1996 dengan rujukan utama Ministry, Nine Inch Nails, hingga KMFDM, HELMPROYEK bahkan bisa dibilang sebarisan dengan Koil, Closeminded, atau Sel, serta ikut menikmati gelora aneka pentas underground yang meledak di arena GOR Saparua pada paruh akhir ’90-an. Terhitung sampai tahun 2003 mereka terus melenggang pada berbagai panggung di Bandung dan Jakarta. 

Sempat vakum beberapa lama, HELMPROYEK kemudian mengalami resureksi di tahun 2010. Mereka lantas merilis beberapa single seperti “City of Lost Children” (MAMANEH Project Compilation, 2012), “Atas Nama Bapa” (YesNoWave, 2013) sebagai materi split bersama Serigala Jahanam dan Matius III:II, “Vendetta” (Music Alliance Pact, 2013), serta mini album Premature EP (Neverstop/Krow/Orange Cliff, 2017) dalam format kaset dan digital.

HELMPROYEK sekarang digawangi oleh Rathomi Trinugraha (vokal, synth), Vira Yudhanto (gitar), Adhitya Wibisana (bass), dan Indra Nugraha (synth, programming). Belakangan, mereka juga dibantu oleh additional players yaitu Tengku Irfansyah (sampling, synth) dan Harry Pangabdian (drum, perkusi).

BACA JUGA - “Serigala”, Single Berbahasa Indonesia Pertama Dari Protocol Afro

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner