Video Musik Terbaik 2022 Versi DCDC

Video Musik Terbaik 2022 Versi DCDC

Sepanjang tahun ini berbagai ide menarik yang mengiringi karya musik dalam bentuk visual ditunjukan dengan kualitas video musik yang semakin memliki kualitas jempolan. Untuk itu DCDC sebagai wadah yang telah menerima banyak sekali rilisan dalam bentuk video musik telah menentukan pilihan terbaiknya

Tahun 2022 ini menjadii titik balik kembalinya aktivitas bermusik setelah melewati masa sulit dan banyaknya keterbatasan pada tahun sebelumnya. Tahun ini segala bentuk kendala yang menghambat berbagai proses untuk merilis sebuah karya sudah kembali dapat teratasi. Arus deras mengenai kabar dari para musisi/band yang merilis karya mereka kembali memenuhi wadah kotak surel kami. Lebih dari itu, sepanjang tahun ini berbagai ide menarik yang mengiringi karya musik yang dihadirkan dalam bentuk visual ditunjukan dengan kualitas video musik yang semakin memliki kualitas jempolan. Untuk itu DCDC sebagai wadah yang telah menerima banyak sekali rilisan dalam bentuk video musik telah menentukan pilihan terbaiknya.

Perihal memilih dan memilah dari sekian banyak video musik yang telah dirilis oleh teman-teman musisi bukanlah perkara mudah. Berbicara mengenai pilihan tentu akan menjadi sebuah pertaruhan tersendiri, di mana setiap pilihan belum tentu menyentuh kepuasan dari selera masing-masing setiap orang. Untuk itu, sebuah pilihan ditentukan setelah melewati berbagai proses kurasi yang telah dilakukan tim redaksi DCDC dengan memperhatikan berbagai sudut aspek yang menjadi pertimbangan, hingga akhirnya terpilihlah 5 video musik pilihan terbaik 2022 versi DCDC.

Kurasi untuk memilih 5 video musik terbaik pilihan DCDC ini tak lain untuk memelihara geliat arus dalam berkarya teman-teman musisi agar semakin berani dalam menunjukan karyanya, khususnya teman-teman musisi yang terus bergerak di skena musik independen ini. Simak 5 daftar video musik terbaik yang menjadi pilihan tim DCDC.

RL KLAV - Another…

Datang dari duo yang memainkan genre musik R&B/Soul, RL KLAV (Rizkia Larasati dan Keisha Aita). Lewat video musiknya mereka berhasil memukau dengan memikat 7 ribu penonton lebih sejak pertama kali video ini diunggah 8 bulan lalu. Sentuhan apik sutradara Senry Alvin berhasil memukau penonton lewat sebuah ‘set’ dengan efek ambience kerlap kerlip lampu dan tampilan grafis abstrak yang sepertinya mengambil latar studio dan di tengah kota, dilanjutkan dengan adegan seorang kurir sepeda yang seakan-akan diburu oleh kehidupan dan tanggung jawabnya. Video ini berhasil memvisualkan lagu “Another…” yang menggambarkan betapa cepatnya kehidupan.

David Bayu - Deritaku

Diperankan aktor muda kenamaan Jefri Nichol sebagai Edo dan Audrey Davis sebagai Yeyen, serta Budi Cuprit yang didaulat sebagai sutradara yang dipercaya David berhasil menyuguhkan suasana melankolis yang digambarkan oleh adegan Edo sebagai seorang sopir angkot yang sedang dilema oleh keretakan kisah asmaranya bersama seorang biduan bernama Yeyen. Pembawaan Jefri Nichol sebagai Edo lewat adegan berulang yang sedang mengalami penyesalan dan mengingat cinta sejatinya berhasil membawa pesan/makna dari lagu ini. Sejak pertama kali diluncurkan ke jagat maya, video musik “Deritaku” David Bayu ini telah sukses menarik perhatian 3 juta lebih penikmat musik.

Phonetic - Give Me Yours

Selaras dengan tema musik yang mereka usung, band ini berani berbeda dengan kebanyakan video musik yang dirilis tahun ini, di mana Phonetic merilisnya dengan format video dimensi portrait. Tak hanya itu, mereka mengambil ide dengan menampilkan dua video yang diunggah lewat tampilan kiri dan tampilan kanan, di mana bila diputar secara bersamaan di dua ponsel dan digabungkan dua layarnya maka penonton dapat menyimak satu kesatuan tampilan video musik ini. Tampil funky, penampilan Phonetic dalam video musiknya terbilang eye catching dan enerjik, bergaya flamboyan dengan balutan kemeja serta perhiasan yang mereka kenakan semakin menunjukan identitas musik mereka yang bernuansa revival funk.

Morad - Red and Black

Isian lagu “Red an Black” dari Morad yang berkisah tentang seseorang yang mengagumi dan memiliki rasa penasarannya terhadap seorang perempuan direpresentasikan melalui sebuah video yang sebelumnya sudah terbayangkan saat Morad sedang menulis lagu “Red and Black”. Ia membayangkan dari sisi visual lagu ini akan menjadi seperti sebuah soundtrack film dimana ‘set’ nya seperti film-film pada era tahun 1950-an. Dari mulai pengambilan tone/warna hitam putih hingga aksen berbicara seorang wanita yang lengkap dengan mantel dan topinya, serta adegan-adegan dari angle bayangan. Lewat video ini Morad telah berhasil mewujudkan ingatannya tentang film barat yang bernuansa klasik pada era tahun 1950-an.

Jelita - Only Ever In Daylight

Seorang Jelita yang ditampilkan dari angle cahaya backlight di awal video dan kejutan terlihat setelah jelita yang bernyanyi ditampilkan dengan mulut yang dipenuhi cahaya lampu. Sebuah teknik sinematografi dan ide yang unik ini berhasil memukau dan menarik perhatian penonton. Menggandeng sutradara Bernardus Raka, single “Only Ever In Daylight” berhasil divisualkan dengan eksotis lewat latar dan adegannya, menyentuh identitas musik Jelita yang terdengar akar folk dan elektroniknya.

BACA JUGA - Lagu Terbaik 2022 Versi DCDC

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner