TwoDecadesofAggression - Menambah Catatan Sejarah Dunia Musik Bawah Tanah (Part I)

TwoDecadesofAggression - Menambah Catatan Sejarah Dunia Musik Bawah Tanah (Part I)

Sebelum gerbang dibuka, terlihat aktivitas di ticket box yang terbagi ke dalam dua antrian, yaitu antrian untuk memverifikasi data dan membeli tiket on the spot. Verifikasi data dibutuhkan karena pada konser ini diberlakukan sistem booking code yang diakses melalui DCDC Passport. Melalui kanal ini, penonton mendapatkan harga spesial, yaitu Rp. 10.000,-. Proses pemesanan dilakukan sampai H-1 acara, sehingga untuk penonton yang belum sempat memesan tiket, mereka harus membeli di tempat dengan harga normal, yaitu Rp. 25.000,-. Akhirnya, gerbang menuju dalam gedung Bikasoga dibuka sekitar pukul tiga sore. Antrian tambahan terlihat, karena setiap orang yang hendak masuk ke dalam gedung diharuskan melalui proses body checking, tepat sebelum memasuki pintu gedung.

Acara dibuka dengan sambutan dari dua orang host, yaitu Ayushi dan Addy Gembel (Forgotten). Mereka menyapa semua Exterminator yang sudah datang sore itu. Selanjutnya, mereka mempersilahkan penampilan pertama dari salah satu band asal Ujungberung, yaitu Kaluman. Band beraliran death metal yang diisi dengan formasi Aries (vokal), Dedra (gitar), Ferly (gitar), Lukluk (bass), dan Redda (drum) itu muncul, tak lama setelah Addy Gembel meneriakan nama mereka. Segera, Kaluman membawakan "Pembantaian Norma-Norma Tuhan" sebagai pembuka penampilan mereka. Dengan musik agresif yang mereka mainkan, pantaslah jika mereka menasbihkan diri sebagai bagian dari pengusung musik death metal dengan musik yang brutal, groovy, dan patut diperhitungkan.

Di sela-sela penampilan, Aries beberapa kali mengucapkan selamat ulang tahun untuk Beside. Sebagai kawan yang bersama dalam satu komunitas, adalah hal yang juga membuat bahagia ketika ada sosok terdekat lainnya mencatatkan diri dalam sejarah panjang ranah bawah tanah Indonesia. Setelah ucapan selamat selesai, Kaluman membawakan "Eksekusi Mati". Aries beberapa kali menolak untuk diapresiasi dengan tepuk tangan penonton ketika mereka selesai tampil. Aries lebih memilih para penonton mengapresiasi dengan membentuk circle pit, moshing, dan berteriak "anjing!", ketimbang riuh tepuk tangan yang menggema di dalam gedung. "Altar Prostitusi", "Anthem of Blasphemy", dan "Membusuk Menjadi Sampah" dibawakan selama lebih kurang 30 menit penampilan Kaluman, dan penonton yang hadir dengan serta merta (biarpun dilarang terus menerus) bertepuk tangan karena penampilan Kaluman yang segar dan membuka konser dengan menakjubkan.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner