Tiga Intro Lagu Ikonik Era 90an

Tiga Intro Lagu Ikonik Era 90an

Sebuah intro lagu perannya bukan hanya sebagai pengaba di awal lagu saja, namun juga menjadi sebuah memoar yang mewakili sebuah era, atau masa keemasan musisi atau suatu band yang sangat berpengaruh pada zamannya

Intro pada sebuah lagu adalah pengaba sebelum masuk ke isi lagunya itu sendiri. Durasinya pun sedikit saja (kebanyakan hanya sekitar 1-2 menit saja) dalam setiap lagunya. Namun ketika sebuah intro bisa menjadi ‘stuck in our head’ dan bahkan bisa sampai menandai sebuah era, yang dalam hal ini era 90an, maka sebuah intro lagu perannya bukan hanya sebagai pengaba di awal lagu saja, namun juga menjadi sebuah memoar yang mewakili sebuah era, atau masa keemasan musisi atau suatu band yang sangat berpengaruh pada zamannya.

Seperti Gun’s N Roses dengan lagu “Sweet Child O Mind”. Intro gitar ini bisa dibilang penghabisan dari eranya glam rock kala itu. Intro lagu ini adalah sebuah nilai prestisius dari siapapun yang sedang belajar bermain gitar. Intinya, pada era itu, seseorang yang bermain gitar tidaklah disebut hebat jika tidak bisa memainkan lagu ini. Nilai sebuah gengsi di lagu ini sangat besar, meskipun mungkin tidak berlangsung lama, karena zaman sudah beralih ke grunge dengan begitu cepatnya, untuk kemudian mulai menganut ‘skill is dead let’s rockin’ bersama grunge dan Kurt Cobain.

Berbicara Kurt Cobain berarti berbicara tentang Nirvana, trio ‘urakan’ dari Seattle yang mematahkan era ‘guitar hero’ dengan gitar berisiknya Kurt. Dia memutar balikan pandangan orang tentang seorang gitaris yang hebat itu haruslah dengan semua skill gitar nya yang rumitnya itu, dengan arpeggio lah, dengan nada-nada harmonis lah, major minor yang benar, atau apapun itu. Eranya Nirvana menjungjung tinggi kebebasan berekspresi lewat musik, yang sesunguhnya memang ekspresi lewat musik itu milik siapa saja, dan bukan hanya milik seorang dengan skill gitarnya yang bak dewa itu. Adanya grunge pun konon berawal dari kejenuhan para pendengar musik (khususnya rock), yang mulai bosan dengan parade para ‘guitar hero’, yang seakan membuat jarak antara dia dan pendengarnya dengan skill bermain gitar yang terpaut jauh itu. Maka dari itu  ada semacam ‘revolusi’ yang berpendapat jika dengan skill gitar yang terbatas pun semua orang bisa berkespresi lewat musik.

Selain Gun’s N Roses dan Nirvana, ada juga The cure dengan lagu “Friday I’m In Love”, yang begitu mudahnya melekat di telinga pendengarnya. Sebuah intro gitar paling catchy yang mungkin pernah dibuat. Intronya sangat mewakili isi dari lagunya yang memang menceritakan sebuah perasaan yang sedang berbunga-bunga karena jatuh cinta. The cure memang selalu saja bisa menyajikan intro yang catchy, dari mulai lagu “Friday I’m In Love”, “Boys Don’t Cry”, sampai “A Letter To Ellise” misalnya. Semuanya terdengar ear catchy dan semua orang bisa memainkannya. Mungkin itu cara The Cure mendekatkan diri dengan fansnya. Dengan gitar yang simple tapi catchy itu semua fansnya bisa membawakan lagu-lagu The Cure, dan sing along bareng. Sebuah cara sederhana yang jenius bisa dibilang.

sumber foto : https://images.fineartamerica.com

BACA JUGA - Intro Gitar Ikonik di Ranah Musik Bawah Tanah

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner