Speedkill: “Kebanyakan Lagu Kami Menceritakan Bagaimana Cara Merayakan Hidup”

Speedkill: “Kebanyakan Lagu Kami Menceritakan Bagaimana Cara Merayakan Hidup”

Band metal asal Jakarta Speedkill baru saja merilis sophomore album mereka dan bagaimana album yang jedanya sembilan tahun ini memadukan video lirik low-budget dengan artwork ala Pushead

Setelah Metallium A.D., unit thrash metal asal Ibukota bernama Speedkill merampungkan album keduanya di pertengahan Oktober 2016. Band yang diperkuat oleh Danang Prihantoro a.k.a Unbound (Vokal), Muhammad Syafii (Gitar), Patra Gumala (Bass), dan Zaini Arasyid (Drum) meluncurkan satu rangkaian lagu-lagu keras yang dirangkum dalam satu album bertajuk Buas.

Pada album Buas, Speedkill banyak berkolaborasi dengan penggiat seni Indonesia, sebut saja Ucok (Morgue Vanguard) dan Daniel (DeadSquad) untuk melengkapi variasi vokal, serta Anggarez dan Riza Oyoy yang bertugas untuk mengeksekusi bagian artwork dari Buas. Mari simak cerita dari Speedkill terkait album Buas.

Buas dirilis setelah lewat sembilan tahun dari album pertama Metallium A. D. Apa yang membuat Speedkill merilis album kedua dengan jeda waktu yang lama?

Untuk album kali ini, kami ingin lebih hati-hati dalam hal sound, tidak ingin mengulang apa yang dihasilkan di album sebelumnya. Juga karena pergantian personil, sehingga membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyatukan konsep musik yang diinginkan.

Apa konsep dan tema yang diangkat oleh Speedkill dalam Buas?

Untuk tema secara keseluruhan sebenarnya tidak ada. Kami membuat album hampir tidak pernah memikirkan tema album bakal seperti apa. Hanya saja, masing-masing lagu yang bertema. Kebanyakan (lagu) menceritakan bagaimana cara merayakan hidup, itu saja.

Apa yang membedakan Buas dengan Metallium A.D.?

Secara musik berbeda, karena adanya personil baru dan secara sound Buas jauh lebih baik dari Metallium A.D.

Unsur musik apa saja yang diadaptasi oleh Speedkill dalam Buas?

Yang pasti musik metal dan keturunannya.

Berapa lama album ini digarap, dari proses recording hingga akhir terbentuk secara fisik?

Sekitar dua tahun, yang paling banyak memakan waktu adalah proses mixing dan mastering.

Bagaimana ceritanya hingga Speedkill bisa berkolaborasi dengan Morgue Vanguard dan Daniel Mardhani?

Waktu mau bikin lagu "Dan Biarkan Menghitam", secara tidak sengaja drummer kami iseng nge-rap di lagu itu. Ternyata oke juga kalau diisi vokal rap gitu. Pada saat itu, yang ada di kepala kami, yang cocok untuk ngisi part rap tersebut adalah Ucok, juga menambahkan vokal Daniel untuk memberikan kesan lebih gahar. Sebenarnya, memang kami mau teman-teman berkontribusi di album ini. Awalnya Arian (Seringai) juga kami ajak, hanya saja jadwal tidak pernah cocok. Juga untuk artwork, kami mengajak beberapa teman untuk berkontribusi.

Mengenai artwork, mengapa Speedkill cenderung menyukai tengkorak ala Pushead?

Karena keren aja, hahaha… Secara estetis terlihat sangar.

Mengapa memilih Anggarez dan Riza Oyoy untuk berkolaborasi dalam mengisi artwork?

Kalau itu, vokalis kami sudah berteman baik dengan mereka, dan ingin mereka berkontribusi di album ini. Seperti jawaban di atas sebelumnya.

“Menebar Angkara” merupakan satu lagu yang dikaryakan menjadi video lirik. Mengapa lagu ini yang dipilih untuk dibuat menjadi video lirik?

Karena lagu tersebut kami daulat menjadi single pertama dari album ini.

Video “Menebar Angkara” menampilkan kerusuhan dan demonstrasi, apa yang sedang Speedkill sampaikan pada video itu?

Banyak orang lebih mengedepankan ego mereka dalam hal apapun, terlebih pada pemerintahan. Sehingga, banyak pemaksaan kehendak yang mengakibatkan banyak ketidakcocokan dengan situasi yang sedang berjalan. Akibat yang ditimbulkan adalah penolakan yang berujung demonstrasi.

Mengapa kerusuhan dan demonstrasi menjadi ide untuk video “Menebar Angkara”?

Karena hal itu yang sering terjadi di belahan dunia manapun. Di keluarga juga kadang ada anak yang demo mogok makan biar dibeliin Jetski.

Mengapa Speedkill memilih untuk merilis video lirik ketimbang video klip?

Sebenarnya, video lirik juga banyak sudah banyak dibuat band-band di dunia. Kenapa? Karena low budget, hahaha… Juga, kami sudah mempersiapkan video klip untuk single kedua yaitu "Buas". Kalau dua-duanya dibuat, klipnya bisa boncos, hahahahahaha…

Foto: Sofyan Refliyandi

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner