Show Menarik Dengan Konsep Matang dan Maksimal

Show Menarik Dengan Konsep Matang dan Maksimal

Sebuah pertunjukan yang bagus, konsep atau tema pertunjukan juga menjadi penting, karena dengan konsep acara yang matang akan membangun mood pertunjukan yang bagus juga pada akhirnya

Ada sebuah kabar yang menggembirakan bagi dunia musik bawah tanah di Indonesia, atau Bandung pada khususnya. Band cadas asal Bandung, Burgerkill masuk menjadi salah satu band dengan gigs terbaik 2017, versi majalah Metal Hammer, bersanding dengan 9 band besar dari mancanegara, seperti Black Sabbath, Gojira, Iron Maiden, dan Ghost. Burgerkill terpilih ketika mereka tampil dalam acara Wacken Metal Battle di Bandung, pada bulan Mei 2017 lalu.

Disamping kabar menggembirakan tersebut, ada hal yang menarik untuk dibahas seputaran gigs tersebut, dari mulai konsep, tempat, dan hal detail lainnya, termasuk tentang perijinan, dan support banyak pihak pada sebuah gelaran/gigs, dari banyak band-band lokal yang potensial. Hal klasik seputaran tempat acara misalnya, pada kenyataannya jadi polemik tersendiri juga, karena terbatasnya tempat yang ideal, dan memungkinkan dipakai untuk sebuah gelaran musik.

Tentang hal ini sendiri cukup banyak dibahas pada beberapa sesi diskusi oleh banyak penggiat musik lokal di Bandung, atau beberapa kota lainnya, yang memang punya iklim musik yang bagus di Indonesia. Salah satunya lewat sebuah acara talk show bertajuk Extreme Moshpit TY, yang dipandu oleh Eben (Burgerkill), dan Gebeg (Taring), dengan menghadirkan Arian 13 dan Edi Khemod (Seringai), yang tampil sebagai bintang tamu. Acara yang bisa disaksikan lewat kanal youtube extrememoshpittv tersebut membahas hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pada sebuah gigs, dan secara santai Edi dan Arian sedikit mengkritisi soal venue ideal yang biasa dipakai dalam gelaran musik di Indonesia. Mereka bertutur jika masih sedikit sekali tempat yang bisa dianggap ideal untuk sebuah acara, bahkan kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung pun masih sangat kekurangan gedung pertunjukan.

Selain itu, untuk sebuah pertunjukan yang bagus, konsep atau tema pertunjukan juga menjadi penting, karena dengan konsep acara yang matang akan membangun mood pertunjukan yang bagus juga pada akhirnya. Beberapa band lokal tidak sedikit yang menyadari sebuah tema/konsep yang matang dalam pertunjukannya, seperti misalnya Koil yang pernah menggelar konsernya di Sabuga Bandung kala itu, dengan konsep tematik, yang sesuai dengan image mereka, dengan sentuhan industrial gotik yang begitu kentara dalam konsep yang mereka ciptakan.

Atau misalnya Mocca kala mereka menggelar pertunjukan bertajuk “Home Concert”, dengan konsep 4D nya, dimana ketika itu Mocca tidak hanya fokus pada ornamen panggung yang dibuat sedemikian rupa seperti halnya sebuah rumah, yang lengkap dengan ruang tamu dan dapurnya, dan dikuatkan juga oleh semacam aroma kue-kue dari “dapur” mereka. Hal ini bertujuan untuk menguatkan sebuah konsep/tema rumahan yang dipakai dalam pertunjukan tersebut.

Selain itu ada juga Efek Rumah Kaca, ketika mereka menggelar konsernya yang bertajuk “Sintestesia”, dimana konsep dalam album mereka yang memakai unsur warna-warni yang beragam itu, dikuatkan juga dengan tata lampu yang mereka pakai di konser tersebut. Dari segi visual, hal itu bisa banyak berpengaruh dalam membangun mood penonton, ketika setiap tata lampu yang disesuaikan dengan warna pada tiap lagunya, mewakili isi atau pesan yang disampaikan pada setiap lagunya.

Lalu tentang Burgerkill sendiri, kenapa pada akhirnya Burgerkill terpilih menjadi salah satu gigs terbaik di 2017? Salah satunya karena Burgerkill bisa menghadirkan performa yang maksimal dalam tiap aksi panggungnya. Dari mulai tata suara yang diolah dengan sangat rapi, sampai stage act mereka diatas panggung yang provokatif memancing penonton untuk moshing berjamaah tersebut. Tentunya hal itu tidaklah mudah, dan butuh penguasaan panggung yang baik, dimana ketika diatas panggung, mereka adalah yang paling bertanggung jawab membangun mood dan atmosfir penonton yang hadir ketika itu.  

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner